Langsung ke konten utama

Mahasiswa Bodoh

Sudah 3 semester aku kuliah di MBA UGM. Pertama semester 0 yang biasa disebut matrikulasi kalau disini disebutnya Pra-MBA. Kedua semester 1 lanjut semester 2. Tiga semester yang bikin aku merasa bodoh banget.

Entah kenapa, perasaan pas S1 aku pinter-pinter aja meskipun telat ngerjain skripsi. Jadi meskipun IPK diatas 3,5 aku tetap gak dapet gelar cumlaude. Sedih si. Tapi ya bagaimana lagi. Apalagi setelah aku tahu ternyata selama ini aku menderita bipolar disorder. Yaudah si dimaklumi aja, berat emang fase depresi.

Apakah aku gak exited kuliah MBA? Apakah ada yang maksa aku kuliah MBA? Aku exited dan aku sangat ingin kuliah MBA atas kemauanku sendiri. Aku pakai beasiswa loh, LPDP yang mana aku harus effort seleksi dengan persyaratan administrasi yang bikin harus kesana kemari urus itu. Itu atas kemauanku sendiri, aku sangat ingin dapat beasiswa LPDP. Aku juga mock up seleksi wawancara LPDP berkali-kali. Aku exited.

Tapi hari pertama acara MBA UGM masih daring karena berdekatan dengan pemilu yang mana kemungkinan banyak yang harus berada di domisili masing-masing karena harus ikut serta dalam pemilu. Beberapa hari daring berat rasanya ikut. Ngantuknya itu.

Awalnya aku pikir mungkin karena online ya, zoom, jadi aku kurang bersemangat ikutnya, ngantuk. Paling nanti pas luring aku dah gak ngantuk bisa mengikuti dengan antusias. Tiba saatnya mulai luring. Tetep coy, berat lagi materi kuliahnya. Aku berat mengikutinya. Selain emang susah di semester 0, saat itu juga pertama kalinya aku pakai text book kuliah berbahasa Inggris. Aku dah tau sih dari seniorku yang mock up seleksi wawancara LPDP aku. Dan ya biasa aja aku waktu itu. Halah ga masalah batinku. Ternyata masalah juga pas menjalani wkwkwk. Lebih berat rasanya dengan materi yang susah jugaa..

ilustrasi: copilot AI
Ngantukan dan hipersomnia berlanjut gaess meskipun sudah mulai luring. Aku super duper takut gak lulus Pra MBA. Akhirnya aku lulus juga dengan perjuangan lebih di Pra MBA. IP ku saat itu 3,12 saja. Teman-temanku juga IP nya jelek-jelek. Soalnya kami dulu di Pra MBA kelas C yang mana di MBA UGM itu kelas horor susah nilainya. Terbukti hanya 1 orang dari kelas kami yang lulus Pra MBA cumlaude. Emang kelewat pinter orangnya. Padahal teman-temanku sekelas Pra MBA aku tanya hasil tes IQ (di MBA UGM ada tes IQ di awal Pra MBA) pada tinggi-tinggi IQ-nya.

Okelah IP Pra MBA jelek ketika teman-teman jelek juga meskipun kayaknya aku yang paling jelek. Aku tanya beberapa temanku IP Pra MBA nya belum nemu yang lebih jelek dari aku wkwkwk. Masuk semester 1 mata kuliahnya yang hitung-hitungan cuma 1. Tidak seperti Pra MBA yang 4 mata kuliah yang hitung-hitungan 3. Meskipun begitu beban tugas di semester 1 berkali-kali kali kali kali lipat jauuhhhhh lebih beraaatttttt dibanding Pra MBA. Aku kewalahan dengan hipersomnia yang masih aku rasain sampai awal semester 3 ini bahkan. IP ku di semester 1 cuma 3 bulettttt. Nilai C satu, B- satu. Sedangkan teman-temanku IP nya pada bagus-bagus di semester 1.

Semester 2 masih berat aku ikuti. Tapi aku ada kemajuan pesat dalam memaksakan diri mengerjakan tugas tepat waktu. IP ku di semester 2 naik pesat meskipun ya standar dan gak cumlaude, 3,58 IP ku. IPK ku jadi 3,29. Setidaknya aman lah untuk lulus di UGM kata temanku yang S1 nya di UGM IPK minimal 3,25. Dulu sempat ketar ketir soalnya di semester 1 IP ku cuma 3. Kalau gak ada kenaikan di semester 2 ya nangiissss.

Sekarang aku masuk semester 3. Ada immersion yang sudah berlalu di libur pergantian semester kemarin. Aku jalani dengan maksimal meskipun pas presentasi aku satu-satunya mahasiswa di kelasku yang presentasinya grogi parahhh. Padahal aku menguasai banget loh bagianku. Ya yang penting dah maksimal lah.

Lanjut mulai tesis dan ngulang 2 mata kuliah di semester 1 yang jeblok kemarin. Sebenarnya meskipun tesis baru masuk KRS semester ini, di semester 2 kemarin sudah mulai ada bimbingan tesis. Ide tesisku ditolak sama dosbing terus belum dapet memutuskan mau ambil judul apa ini sekarang padahal besok Kamis dah harus presentasi progres ke dosen pengampu mata kuliah thesis workshop.

Udah berat sih kalau mau ngejar lulus cumlaude di S2 ini. Yaudah sih yang penting lulus IPK diusahakan minimal diatas 3,4 biar lebih gampang cari kerja jadi dosen. Lulus 2 tahun alhamdulillah. Dibiayain sama LPDP juga maksimal 2 tahun, jadi ya harus lulus tahun depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya dari Keinginan Bahagia Selamanya

 Karena itu tidak akan terjadi selama kita di dunia kecuali jika mengidap penyakit manik. Salah satu contoh penderita penyakit manik ada di drama korea "It's Okay to be Not Okay. Gamau kan jadi kayak dia hehe. Rasulullah kekasih Allah SWT aja manusia paling beruntung di dunia karena menjadi manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT sering merasakan kesedihan. Saat sedih Allah SWT tidak menyalahkan Rasul karena Rasul manusia dan sedih itu manusiawi. Dibanding menyalahkan Rasulullah yang sangat sedih saat ditinggal meninggal oleh dua orang yang paling disayanginya waktu itu, yaitu Paman Rasul yang sudah merawat dan melindungi Rasul sejak kecil dan istri beliau satu-satunya saat itu yang sangat mengerti, melindungi serta penentram hati Rasul awal-awal diangkat sebagai Rasul oleh Allah SWT. Allah tidak menyalahkan Rasul dengan berkata "Kurang apa cinta-Ku kepadamu? Allah justru menghibur Rasul dengan dinaikkan buraq. Kendaraan tercepat yang pernah ada di dunia. Kecepatannya...

Curhatan Pertama Saya di Semacam Buku Diary

Aktivitas beres-beres rumah seringkali tidak hanya membuat rumah kita menjadi lebih rapi dan lebih bersih. Apalagi jika kita sekalian bongkar-bongkar kardus yang berisi buku-buku atau kertas-kertas jadul. Terkadang kita menemukan foto atau apalah yang bisa membuat kita tertawa sendiri. Pada suatu ketika, sudah lama sih. Ingin nulis ini juga sudah lama, baru sekarang direalisasikan, hehe. Saya menemukan diary mbak dini, kakak saya yang nomor dua. Dia punya semacam buku diary kecil yang awalnya fungsi utamanya bukan buat diary maupun notes, tapi dipakai untuk mempersilakan teman-temannya mengisi biodata disana. Biasalah biodata yang ada mifa mafa sama pantun satu titik dua koma, wkwkkwk. Saya dulu ikut-ikutan nulis biodata disitu dengan tulisan acak adul saya, maklum masih SD waktu itu. Berikut tulisan biodata saya: Pada beberapa lembar setelahnya juga ada satu halaman yang berisi curhatan saya. Saya lupa tepatnya kapan saya curhat seperti itu, sepertinya ketika saya mas...