Dari beberapa jurusan yang aku minati dulu, salah satunya adalah filsafat. Aku suka berpikir secara mendalam. Meskipun hasil dari pemikiranku seringkali tidak langsung aku utarakan. Iya banyak yang masih antri untuk dituliskan. Tidak semua harus dituliskan juga sih.
Kalau dulu waktu SMA aku belum punya laptop dan belum aktif blogging jadi ya belum mulai aktif share hasil pemikiran. Postingan jaman SMA mah cuma karya esai-ku yang aku lombakan dan banyak yang minta. Biar gampang tanpa perlu flashdisk aku suruh aja mereka akses langsung di blogku.
Aku tidak setuju dengan pandangan negatif berlebihan dari orang-orang terhadap filsafat. Aku sendiri mulai terbiasa berpikir mendalam mengenai Tuhan dan manusia sejak SMA. Pelajaran tentang animisme dan dinamisme di kelas satu membuatku berpikir bahwa manusia sesungguhnya secara alamiah menyadari bahwa dirinya bukan makhluk superior. Ada kekuatan superior diluar dirinya yang menguasai alam semesta.
Tidak ada manusia yang tidak setuju bahwa manusia penuh keterbatasan, indera manusia penuh keterbatasan. Bertarung lawan hewan pun bisa kalah. Tentu tidak bisa menganggap hasil pemikirannya adalah kebenaran mutlak. Semua tentu setuju bahwa pengetahuan terus berkembang sehingga menciptakan kemajuan-kemajuan zaman. Pengetahuan lama bisa digantikan pengetahuan baru dengan mudah. Begitu pula dengan berbagai prinsip-prinsip serta konsep-konsep.
Alam semesta terlalu sempurna untuk dikatakan terjadi dengan sendirinya secara kebetulan tanpa campur tangan kekuatan Maha Kuasa jauh diatas kekuatan manusia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan manusia. Begitupula dengan sistem yang ada pada alam semesta. Baik sistem yang literally tangible maupun yang literally intagible. Manusia pun tidak mampu jika disuruh membuat 10% nya saja dari alam semesta ini berikut sistemnya walaupun jika semua manusia bersatu padu gotong royong membuatnya. Bagaimana dengan Tuhan? Tinggal Kun Fayakun, langsung jadi.
Logika yang sehat adalah logika yang sadar bahwa logika manusia sungguh terbatas. Bahwa ada kekuatan besar jauh melebihi logika manusia, bahwa ada penguasa alam semesta yang Maha segala Maha. Firman Tuhan pasti benar pemikiran manusia rawan salah. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah bertebaran di muka bumi. Berpikir mendalam membuat kita semakin mengenal Tuhan. Semakin memahami kuasa Tuhan dan sadar bahwa manusia hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang penuh dengan keterbatasan.
Waktu SMA dulu aku sampai pengen jadi sufi, pengen ikut tasawuf. Sekarang lebih ke pengen jadi lebih bermanfaat aja. Mulai dari diri sendiri, orang tua, keluarga, lalu meluas ke lingkungan sekitar, bangsa, dunia. Bertahap juga. Bagaimanapun ketrampilan sosial saya masih harus terus diupgrade.
Kalau dulu waktu SMA aku belum punya laptop dan belum aktif blogging jadi ya belum mulai aktif share hasil pemikiran. Postingan jaman SMA mah cuma karya esai-ku yang aku lombakan dan banyak yang minta. Biar gampang tanpa perlu flashdisk aku suruh aja mereka akses langsung di blogku.
Aku tidak setuju dengan pandangan negatif berlebihan dari orang-orang terhadap filsafat. Aku sendiri mulai terbiasa berpikir mendalam mengenai Tuhan dan manusia sejak SMA. Pelajaran tentang animisme dan dinamisme di kelas satu membuatku berpikir bahwa manusia sesungguhnya secara alamiah menyadari bahwa dirinya bukan makhluk superior. Ada kekuatan superior diluar dirinya yang menguasai alam semesta.
Tidak ada manusia yang tidak setuju bahwa manusia penuh keterbatasan, indera manusia penuh keterbatasan. Bertarung lawan hewan pun bisa kalah. Tentu tidak bisa menganggap hasil pemikirannya adalah kebenaran mutlak. Semua tentu setuju bahwa pengetahuan terus berkembang sehingga menciptakan kemajuan-kemajuan zaman. Pengetahuan lama bisa digantikan pengetahuan baru dengan mudah. Begitu pula dengan berbagai prinsip-prinsip serta konsep-konsep.
Alam semesta terlalu sempurna untuk dikatakan terjadi dengan sendirinya secara kebetulan tanpa campur tangan kekuatan Maha Kuasa jauh diatas kekuatan manusia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan manusia. Begitupula dengan sistem yang ada pada alam semesta. Baik sistem yang literally tangible maupun yang literally intagible. Manusia pun tidak mampu jika disuruh membuat 10% nya saja dari alam semesta ini berikut sistemnya walaupun jika semua manusia bersatu padu gotong royong membuatnya. Bagaimana dengan Tuhan? Tinggal Kun Fayakun, langsung jadi.
Logika yang sehat adalah logika yang sadar bahwa logika manusia sungguh terbatas. Bahwa ada kekuatan besar jauh melebihi logika manusia, bahwa ada penguasa alam semesta yang Maha segala Maha. Firman Tuhan pasti benar pemikiran manusia rawan salah. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah bertebaran di muka bumi. Berpikir mendalam membuat kita semakin mengenal Tuhan. Semakin memahami kuasa Tuhan dan sadar bahwa manusia hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang penuh dengan keterbatasan.
Waktu SMA dulu aku sampai pengen jadi sufi, pengen ikut tasawuf. Sekarang lebih ke pengen jadi lebih bermanfaat aja. Mulai dari diri sendiri, orang tua, keluarga, lalu meluas ke lingkungan sekitar, bangsa, dunia. Bertahap juga. Bagaimanapun ketrampilan sosial saya masih harus terus diupgrade.
Komentar
Posting Komentar