Aku dulu kalau ditanya
ingin motor apa aku pilih Revo, karena waktu coba Revo kinyis-kinyisnya temanku
untuk perjalanan sekitar 28 km rasanya enak bet. Itu motor paling enak yang
pernah aku coba.
But suatu saat temanku menyarankan aku untuk beli motor matic aja
soalnya jalan yang aku lewati sehari-hari dataran biasa jalan mulus tidak gronjal-gronjal serta bukan di pegunungan/perbukitan yang naik turun meliuk-liuk. Katanya biar tidak gampang capek. Kalau
motor bebek bergigi lebih bikin capek.
Waktu itu aku jawab, aku sudah terbiasa pakai motor bebek jadi
lebih paham perawatannya. Suku cadangnya juga lebih murah. Kalau matic kayak
misteri aja gitu. Komponen-komponennya tertutup bodi semua jadi susah buat
memahami perawatannya harus gimana-gimana biar irit gimana.
Beberapa kali servisin rutin mio-nya kakakku aku ga bisa berbuat banyak selain percaya ajalah sama mekanik yamaha. Kayak detailnya tampak ribet kalau matic. Jadi tidak berani bawa ke bengkel luar kecuali ganti komponen yang letaknya diluar mesin seperti setang rem, spion, dll.
Mau belajar lagi dari awal buat
memahami matic dengan komponen-komponen yang ada beserta fungsi dan tips
perawatannya tu duh males. Soalnya komponen-komponennya ketutup body dan aku
tidak bisa buka body motor sesuka hati kan karena aku cuma pemakai bukan
mekanik ngapain bongkar-bongkar body motor segala.
Namun yang namanya pesan teman ya. Meskipun di depan mereka aku
suka tidak setuju. Kadang suka kepikiran juga setelahnya hingga di dalam hati aku bilang
"iya ya." Sampai akhirnya aku mencanangkan bahwa kalau nanti tiba
waktunya untuk beli motor aku mau beli matic aja.
Aku akhirnya memutuskan untuk memilih honda spacy. Karena aku
aliran fungsi banget. Fitur itu menang banget di aku. Aku suka bagasinya yang
besar. Hingga suatu ketika aku lihat iklan genio di IG tahilalats. Aku jadi
tahu kalau genio bagasinya seluas lapangan bola. Aku cari tahu tentang spacy
ternyata sudah tidak diproduksi serta tidak dijual lagi di dealer-dealer resmi honda.
Okelah, aku tahu pilihanku yang mana.
Waktu pergi ke dealer dan lihat trendy black matte genio,
langsung ngiler aku. Apalagi setelah lihat yang edisi spesial OMG OMG kece beudhhh. Singkat kata singkat cerita setelah keliling
cari dealer yang mau kasih cashback paling gede, aku ambil genio edisi spesial.
![]() |
motorplus-online.com |
Sepatuku tidak ada yang bodynya pas buat dimasukin sol peninggi.
Kalau dimasukin sol peninggi telapak kakiku jadi ke atas banget kurang masuk ke bodi sepatu.
Akhirnya aku putuskan beli wedges dengan tinggi 7 cm biar gak terus-terusan pakai sepatu kets kakakku.
Baru aja tadi sore sampai pesananku. Sama kakakku disuruh
sering-sering pakai di dalam kamar biar terbiasa. Sebelumnya kan aku tidak
pernah pakai wedges apalagi high heels. Biar tidak kedegling katanya. Okede.
Sampai saat ini cuma aku pakai buat beranjak dari kasur ke pintu
kamar yang hanya berjarak sekitar satu meteran. Sempat aku pakai muter sekali
di belakang pintu abis bangun terus nulis ini. Gimana rasanya pakai wedges 7 cm
bentar-bentar doang? Pegel!!
Kaki aku pegel yang mana bisa menjalar ke tangan. Tapi sekarang
sudah enakan kok tidak sepegel tadi. Ternyata fakta ini menjawab pertanyaanku.
Kenapa sejak pakai genio kakiku mudah pegal meskipun hanya pakai sebentar. Ya
karena kalau pakai genio kakiku harus jinjit entah jinjit tanpa sol peninggi
maupun dengan sol peninggi. Bisa jadi juga karena durasi pakai alas kaki bersol
peninggi juga bikin kakiku mudah pegel-pegel.
Soalnya aku biasanya pegal-pegal itu cuma aku rasain menjelang
haid alias pas pms. Ini kok pegal-pegal mulu sehabis keluar pakai motor apalagi
kalau jauh-jauh dengan jarak tempuh puluhan km jelas pegal lah tapi beda tetap, pakai genio sama motor lain yang aku biasa pakai selain genio. Kalau motor
cowok yang tinggi besar gak pernah pakai sih aku. Cuma dulu pernah pakai
skywave suzuki yang sudah entah berumur brp tahun punya temanku, gila sih
berat bet itu motor ter gak enak yang pernah aku pakai. Mending pakai honda
pitung daripada skywavenya temanku itu. Sekali pakai langsung kapok akutu.
Jadi, menurutku genio cuma cocok buat dipakai kalian dengan tinggi
minimal 160 cm. Enak dah tu gausah pakai acara jinjit-jinjit segala pas motor
berhenti. Gausah pakai alas kaki bersol peninggi. Bikin pegel beneran mau itu
jinjit maupun pakai alas kaki bersol peninggi. Apa mungkin karena wedgesku
miring ya jadi posisi kaki jinjit, jadi depan lebih rendah daripada belakang
tapi ya namanya wedges depannya juga tinggilah. Apa mending aku pakai wedges
yang tinggi depan belakangnya sama? Tapi gak ah. Ngirit euy!!
Lama-lama mungkin aku akan terbiasa dan tidak mudah pegal-pegal
lagi. Gimanapun aku tetap suka genioku. Suka sama fitur-fiturnya, bagasi luas,
tangki bensin 4,2 liter ada tempat tutupnya pula ketika sedang isi bensin, ada
fitur isi baterai di jok (aman buat aku yang kadang pelupa kalau naruh hp di
bagasi depan), digital panel meter yang aku luv banget nget nget!!, tombol jok
yang tidak membuatku membuat gerakan rukuk setiap mau buka jok, fitur iss yang
bikin bahan bakar lebih hemat, terus meskipun motornya agak tinggi dan bodinya
agak gede, genio tu enteng loh!! Gampang banget distandar berdiri serta di slah
manual.
Tetep luv dan sayang sih sama my fabulous genio! Suka tampilannya yang matte (tidak glossy), suka desainnya banget nget nget, sayang deh pokoknya!! Bakal aku rawat sepenuh hati, aku pakai hati-hati biar awet sampai seribu tahun lagi!!!
Komentar
Posting Komentar