Semuanya berawal dari info Pelatihan TIK oleh Bakti Komdigi bagi penyandang disabilitas di grup Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Yogyakarta. KPSI adalah komunitas penyandang disabilitas mental terbesar di Indonesia. Awalnya ada sih perasaan tertarik untuk ikut tapi aku gak langsung daftar. Baru ingat lagi pas hari terakhir deadline pendaftaran seleksi pelatihan. Malam hari itu aku daftar. Ternyata syaratnya banyak euy!! Untung saat itu pas ada semua filenya, untuk surat keterangan disabilitas aku pakai surat keterangan disabilitas yang aku pakai daftar LPDP jalur afirmasi disabilitas dulu. Berikut daftar bidang pelatihan TIK-nya:
Libur panjang pergantian semester yang ditunggu akhirnya datang juga. Begitu pula kabar bahagia lainnya yang gak aku tunggu-tunggu sih tapi ya bikin BAHAGIA BANGETTT!! Aku dapat whatsapp kabar bahagia kalau aku lolos jadi peserta Pelatihan TIK Bidang Digital Marketing tingkat Pengenalan. Peluang juara 1 nasional lagi nih, karena selain pelatihan ADA KOMPETISINYA JUGAA 🤩🤩Harus juara 1 nasional nih, kapan lagi ya kan, tidak seperti saat S1 saat S2 ini minim lomba. Selain itu abis semester 8 pas S1 dulu dah kurang tertarik ikut lomba-lomba sih. Waktu S1 aku terakhir ikut lomba-lomba pas semester 8 sih. Bagusnya emang gitu kan kalau semester 9 belum lulus ya mending fokus skripsi 🤭🤭
Pelatihan dimulai. Sebelum webinar kita bisa akses pdf materi dan video penjabaran materi. Seminggu webinar 2x pelatihan dilaksanakan selama 3 minggu mulai akhir Juni sampai pekan kedua bulan Juli. Pertemuan webinar pertama aku rapi jali zoom di discusion room MM UGM. Pertemuan-pertemuan selanjutnya aku ikuti dalam kondisi depresif. Jadi ya agak berat hehe. Seringnya gak mandi pas ikut sudah gitu sambil ngantuk 🤭🤭
Pekan terakhir parah si jadwal webinar kan setiap rabu sore dan sabtu pagi ya. Rabu sore waktunya barengan sama jadwal kontrolku ke psikiater. Jadi aku join zoom sambil antri, sambil konseling sama psikiater sambil antri obat. Sabtu pagi webinar terakhir aku pas jaga tukang di rumah kostku, sambil tiduran depresif gak jelas.
Satu hari setelahnya ada assessment yaitu pas hari Minggu 13 Juli, masih jaga tukang aku. Malas mandi pagi sebenarnya berat juga ikut assessment. Pekan terakhir aku juga dah nyerah, lupakan impian meraih juara 1 nasional lagi. Tapi akhirnya aku paksakan diri ikut assessment. Targetku saat itu hanya uang saku pelatihan dan uang ganti kuota bisa cair. Takut gak cair aku kalau gak ikut assessment. Toh assessment cuma sebentar juga. Sayang banget dah rajin gabung zoom webinarnya meskipun dalam kondisi apapun mau lagi fase depresif lah mau lagi antri ke psikiaterlah, sambil jaga tukanglah, dll. Ingin cepat-cepat selesai aku langsung gercep ikuti instruksi pengelola assessment, dan alhamdulillah dapet giliran nomer 1. Lega sudah setelah selesai assessment. Tinggal nunggu uang saku pelatihan dan uang ganti kuota cair 😍😍
Sehari setelahnya Senin 14 Juli ada acara penutupan Pelatihan TIK Bakti Komdigi 2025 ini. Dari situ aku tahu yang ikut banyak banget!! Total peserta Pelatihan TIK Bakti Komdigi 2025 ada 2000++ Masih satu hari setelahnya bangetttt... Aku dapat WA kalau aku lolos ikut kompetisi tingkat regional di Solo akhir pekan nanti 😱😱Kaget sekaligus senenglah aku 🤭🤭😍😍
Hal sekecil maksain diri ikut assessment yang cuma sebentar itu gak nyangka efeknya segede itu cuyy. Bahkan aku akhirnya juara 1 nasional lohhh!! Kaget gak kaget gak?? Hehe. Coba kalau di hari Minggu 13 Juli 2025 itu aku mengikuti moodku untuk gak ikut assessment yang cuma sebentar itu. 20 juta dengan segala fasilitas kompetisi di tingkat regional dan nasional bisa melayang begitu saja 😮💨😮💨Bagi yang bipolar melawan mood yang sedang depresif itu penting gess tapi ya semampunya kalian juga sih. Berat emang berat tapi alhamdulillah Allah kasih takdir aku berhasil memaksakan diri ikut assessment. Selama menjalani kuliah S2 aku juga sering maksain diri meskipun kondisi mood tidak mendukung. Kalau tidak ya babak belur IP-ku. Semester 1 sudah babak belur semester 2 alhamdulillah meningkat pesat IP-ku. Aku yakin kok bipolar bukan penghalang, banyak kan orang sukses yang menderita bipolar contohnya seperti Selena Gomez dan Winston Churchill (mantan Perdana Menteri Inggris).
Lanjut bahas Kompetisi Regional 1. Panitia tanya mau naik apa ke Solo-nya, mau dibeliin tiketnya katanya. Naik apa yaa... naik apa yaa... Karena aku di Jogja lokasi kompetisi di Solo ga mungkin dong ya aku naik pesawat. Nah, pas aku baca WA panitia kalau aku lolos ikut kompetisi di Solo itu ada Mbak Dini (mbakayuku yang nomer 2) sama ibuku. Aku ga bisa nyembunyiin ekspresi kaget dan ketawakulah di depan mereka. Otomatis mereka tahu.
Mbak Dini langsung pengen ikut campur penentuan aku mau naik apa ke Solo-nya.
Komentar
Posting Komentar