Langsung ke konten utama

Misteri Belik Pace

Entah kenapa tiba-tiba aku jadi suka bertanya-tanya mengenai aliran air di sekitar sungai yg sering aku lewati. Jadi pada suatu ketika aku menemukan makanan yg sempat menjadi makanan kesukaan dg harga yg cukup murah. Mbakayune juga suka, kadang aku disuruh pesen pakai ojol pas dia pengen tapi aku suka males. Lagi pula pick up lebih murah daripada delivery. Mbakayune aku suruh pick up aja kalau lagi pengen. Berkali-kali aku kasih ancer2nya dia ga pernah berangkat. Aku jadi terngiang-ngiang kata jembatan yg mana berarti ada sungai didekat situ.

Sungai.. aku jadi ingat ada sungai yg cukup sering aku lewati. Kecil tidak menarik buthek. Sungai yg sering dijadikan lokasi bermain oleh orang tuaku semasa kecil dahulu. Kalau dulu sempat terkesan ngumpet, sekarang dibuat indah pada beberapa titik seperti Wisdom Park UGM dan Bendungan Langensari.

Foto: Youtube Januari Bercerita

Danau Wisdom Park UGM sudah ada dari dulu, cuma dulu belum punya nama wisdom park. Orang-orang sini dulu menyebutnya danau/lembah. Dulu terbuka dan bebas dimasuki. Aku sama teman-teman jaman masih bocah tiap hari minggu cukup sering main kesana. Daerah aliran timur Masjid Kampus UGM dulu belum seindah sekarang sih. Sungainya masih ngumpet.

Balik ke jembatan di dekat lokasi makanan kesukaan. Aku menjadi berpikir. Apakah sungai dibawah jembatan itu adalah sungai yg tersambung dengan danau lembah ugm? Lalu tersambung lagi dengan sungai santikara?

Kira-kira sungai santikara memanjang kemana lagi. Apakah sungai santikara punya nama? Apakah sungai santikara dianggap sungai? Kecil soalnya.

Aku ingat dulu diceritain suwargi bapak bahwa di danau ugm dahulu pernah ada mata air bernama belik pace. Dinamakan belik pace karena mata air tersebut keluar di dekat pohon pace. Waktu SMP aku pernah main ke rumah temenku di daerah Badran. Dekat rumahnya ada sungai, dia cerita kalau di sungai dekat rumahnya itu ada mata air, orang-orang kadang ada yg mandi disana.

Sejak itu aku baru tahu kalau disepanjang aliran sungai gak harus di gunung bisa ada mata air. Aku kira dulu yg namanya mata air itu ya cuma di gunung, hehe. Jadi aku dulu juga terheran-heran kenapa bisa ada mata air alami Belik Pace di danau ugm. Apakah mungkin ada mata air jauh dari gunung? Bukankah orang-orang selalu membuat sumur untuk kebutuhan mereka akan air.

Dulu aku juga belum kepikiran kalau danau ugm masih satu aliran dengan sungai santikara. Dulu aku pernah mengira airnya dari Belik Pace saja. Ternyata danau ugm adalah danau yg terbentuk dari aliran sungai yg melewati ugm.

Lalu aku mengira-ngira memanjang kemana saja sungai santikara. Kalau ke utara sepertinya masih satu aliran dengan sungai di Karanggayam, ke utara lagi sampai ke sungai di samping kantor kecamatan depok. Kalau ke selatan tentu saja aliran lanjutannya adalah daerah ledok entah masuk kampung sagan atau iromejan, mengalir di bawah jalan uripsumoharjo, lanjut ke bendungan langensari, lanjut lagi ke dekat pom bensin baciro, lanjut ke sungai barat mandala krida, lanjut ke kali mambu. Wah ternyata masih satu aliran ya sama kali mambu. Terus lanjut lagi di samping pasar ikan dekat DM Mebel.

Sungai ini tidak cukup besar sehingga tidak terkenal. Jaman suka keceh di sungai saja aku sempat ngerasa gak ada sungai yg deket sama rumahku. Lupa kalau gak ada satu kilo dari rumahku ada sungai. Tapi ya ga enak buat keceh. Gak kayak sungai-sungai di gunung Merapi. Buthek. Mungkin kalau yg sudah dibagusin sekitarnya kayak Wisdom Park UGM sama Bendungan Klebengan asik buat nongkrong apa foto-foto ya. Tetap saja tidak enak buat keceh. Tapi aku sekarang sudah tidak suka keceh di sungai kayak jaman SMA dulu. Cuma masih tertaik naik perahu apa getek gitu tapi belum pernah. Sama duduk-duduk sambil liatin sungai aja, suara gerakan airnya menenangkan.

Kalau sungai lain di kanan kiri sungai santikara cukup besar dan terkenal. Di baratnya ada Kali Code, kanan kirinya dipenuhi pemukiman. Sungai paling terkenal di Kota Jogja ya Kali Code. Di timurnya ada Kali Gajah Wong. Ada legendanya juga kenapa sungai ini dinamai Gajah Wong.

Beberapa titik dikomersialisasi jadi tempat wisata kalau Gajah Wong. Jembatan yg sering aku lewatin diatas Gajah Wong itu samping JIH, lanjut jembatan merah, di dekat situ ada Rumah Makan Gajah Wong yg memanfaatkan pemandangan sungai. Lanjut Museum Affandi yang indah juga, tapi aku belum pernah masuk. Cuma pernah jalan kaki lewat jembatan jadi bisa liat bagus juga ya. Lanjut Gembira Loka, lanjut diperindah di Omah Dhuwur, terus lanjut di jembatan dekat terminal Giwangan gak sih? Kalau yg dekat Kids Fun itu Kali Opak bukan? Ntar aku tak googling lah. Waduh jadi ingat sesar opak, daerah rawan gempa.

Lalu aku kan penasaran apakah sungai santikara punya nama? Aku dulu taunya cuma nama mata air di danau ugm, yaitu Belik Pace. Setelah googling, ternyata gak banyak referensi yg menunjukkan nama sungai ngumpet ini.

Ada yg menyebut sungai ini bernama Sungai Belik, ada yg menyebut Sungai Belik Pace. Apakah sebenarnya bernama Sungai Belik Pace agar enak aja nyebutnya lalu disebut Sungai Belik, kalau ditambah Pace kepanjangan, hehe. Oposih googling. Aku baru nyadar, kenapa gak tanya ibuku aja.  Soalnya gak pernah ada yg nyebut nama sungai itu orang sini. Kayak emang gak dikasih nama gitu sama orang sini juga. Paling yg disebut cuma daerah sekitarnya, Ledok, Santikara, Danau/Lembah UGM.

Sepertinya juga, nama Sungai Belik hanya berlaku di sekitar utara selatan danau ugm. Karena alirannya yg di barat taman makam pahlawan namanya Kali Mambu. Oke habis ini aku mau tanya sungai santikara namanya apa, dulu kan sungai itu salah satu tempat bermain ibuku di masa kecil.

Oh iya terkait Belik Pace. Aku search ternyata istilah Belik Pace tidak hanya digunakan di danau ugm tapi juga ada mata air bernama Belik Pace di sungai yg berjarak satu km dari Pasar Kotagede. Apakah Kali Gajah Wong? Belik Pace yg di Kotagede ini sering dimanfaatkan warga Kotagede sekitar sana katanya. Dinamakan Belik Pace karena didekat mata air ada pohon pace.

Lalu aku berpikir. Apakah pohon pace adalah pohon yg biasa tumbuh di dekat mata air? Di semua mata air atau hanya mata air yg jauh dari gunung? Soalnya aku dulu jaman SMA waktu main ke sungai dan nemu mata air/ditunjukin mata air sama teman yg rumahnya dekat situ seingatku aku gak pernah lihat pohon pace di dekat mata air.

Apakah di dunia ini banyak mata air yg didekatnya ditumbuhi pohon pace? Kalau belik itu bahasa jawa, artinya mata air. Kalau di daerah lain ada belik terus didekatnya ada pohon pace, bisa dinamai Belik Pace juga dong sama warga disekitarnya. Belik Pace menjadi nama yg tampak kurang spesial. Tidak khusus gitu. Jadi apakah sungai yg mengaliri danau ugm sesungguhnya mempunyai nama?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Cocoknya Jadi Apa?

Setelah setahun lebih tidak pernah update di medsos, akhirnya 2 hari yang lalu @motivatweet kembali muncul di IG. Postingan keduanya di IG berhasil menarik jari-jari saya untuk ikut mengirimkan komentar :) Berikut postingannya: Berikut komentar saya: Paling Suka yang Mana? Saya jadi berfikir, apa sebaiknya saya fokus nulis di blog saja? Sebelumnya, akhir Juli lalu waktu saya meet up dengan sahabat saya, dia bilang, "Kamu tuh cocoknya jadi dosen." Membuat saya makin mantap untuk kembali berpikir, sebenernya saya cocoknya jadi apa sih? Kalau dosen sih kok kayaknya enggak 100% saya ya. Apakah ada profesi yang lebih cocok untuk saya dibanding menjadi seorang entrepreneur? Jika memang ada profesi lain yang lebih cocok untuk saya, tentu, start up saya tidak bisa saya tinggalkan begitu saja. Jujur, aslinya jualan online itu serunya minta ampun. Tapi seringkali saya malasnya juga minta ampun, hehe. Saya itu suka banget kalau disuruh bikin rencana, detail per bulan

Curhatan Pertama Saya di Semacam Buku Diary

Aktivitas beres-beres rumah seringkali tidak hanya membuat rumah kita menjadi lebih rapi dan lebih bersih. Apalagi jika kita sekalian bongkar-bongkar kardus yang berisi buku-buku atau kertas-kertas jadul. Terkadang kita menemukan foto atau apalah yang bisa membuat kita tertawa sendiri. Pada suatu ketika, sudah lama sih. Ingin nulis ini juga sudah lama, baru sekarang direalisasikan, hehe. Saya menemukan diary mbak dini, kakak saya yang nomor dua. Dia punya semacam buku diary kecil yang awalnya fungsi utamanya bukan buat diary maupun notes, tapi dipakai untuk mempersilakan teman-temannya mengisi biodata disana. Biasalah biodata yang ada mifa mafa sama pantun satu titik dua koma, wkwkkwk. Saya dulu ikut-ikutan nulis biodata disitu dengan tulisan acak adul saya, maklum masih SD waktu itu. Berikut tulisan biodata saya: Pada beberapa lembar setelahnya juga ada satu halaman yang berisi curhatan saya. Saya lupa tepatnya kapan saya curhat seperti itu, sepertinya ketika saya mas

Bahaya dari Keinginan Bahagia Selamanya

Gambar oleh  Mohamed Hassan  dari  Pixabay  Karena itu tidak akan terjadi selama kita di dunia kecuali jika mengidap penyakit manik. Salah satu contoh penderita penyakit manik ada di drama korea "It's Okay to be Not Okay. Gamau kan jadi kayak dia hehe. Rasulullah kekasih Allah SWT aja manusia paling beruntung di dunia karena menjadi manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT sering merasakan kesedihan. Saat sedih Allah SWT tidak menyalahkan Rasul karena Rasul manusia dan sedih itu manusiawi. Dibanding menyalahkan Rasulullah yang sangat sedih saat ditinggal meninggal oleh dua orang yang paling disayanginya waktu itu, yaitu Paman Rasul yang sudah merawat dan melindungi Rasul sejak kecil dan istri beliau satu-satunya saat itu yang sangat mengerti, melindungi serta penentram hati Rasul awal-awal diangkat sebagai Rasul oleh Allah SWT. Allah tidak menyalahkan Rasul dengan berkata "Kurang apa cinta-Ku kepadamu? Allah justru menghibur Rasul dengan dinaikkan buraq. Kendaraan terc