Langsung ke konten utama

Obat Sariawan Terampuh

Sariawan itu mengganggu banget buatku. Tiap pagi bisa demam, iya bisa demam berhari-hari tiap pagi kalau sariawannya gak sembuh-sembuh. Jadi mengganggu semangat kerja. Aku pernah sampai darah tinggi juga loh akibat sariawan gede gak sembuh-sembuh.

Dulu obat andalanku ya albothyl itu. Tapi ya emang kadang nentuin sebelah mana yang sariawan aja suka geseh. Otomatis kurang pas pas nunul-nunul albothylnya. Kalau bisa pas rasanya juga subhanallah. Sakit beudh meski tidak lama kemudian hilang sakitnya.

Setelah itu obat andalanku adalah kuldon sariawan. Ini juga harus dikunyah pas di tempat luka sariawan berada untuk penyembuhan lebih cepat. Kadang geseh juga jadi sembuh lebih lama. Harga sekitar 2400 per 4 tablet. Sekali kunyah boleh satu sampai 2 tablet. Rasanya ya rasa-rasa herbal itu, dibilang enak ya enggak tapi gak pahit jadi ya kalau aku sih nyaman-nyaman aja ngunyahnya.

Agustus 2019 kemarin aku sempat sakit marathon gak sembuh-sembuh, campur-campur antara flu, maag, radang tenggorokan. Saat itu aku sudah terbiasa memeriksakan diri via online lewat aplikasi. Kalau sakit gitu kan jiwa kemageran menjadi lebih meningkat. Aku dikasih saran degirol untuk obat cepat atasi radang tenggorokan. 12rb isi 10 tablet. Enak rasanya. Eh di bungkusnya ada tulisan bisa untuk radang mulut juga, sariawan termasuk dong.

Karena satu tablet efeknya ke radang tenggorokan sudah dahsyat sisa tablet degirol masih banyak. Waktu aku sariawan nyoba dan benar cepat lebih cepat daripada kuldon sariawan. Asalkan tetap sih, harus ditempelkan di luka sariawan tepat pat pat biar cepat efeknya. Tidak perlu dikunyah, cukup ditempelkan, seperti permen, nanti lumer sendiri di dalam mulut lama kelamaan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Cocoknya Jadi Apa?

Setelah setahun lebih tidak pernah update di medsos, akhirnya 2 hari yang lalu @motivatweet kembali muncul di IG. Postingan keduanya di IG berhasil menarik jari-jari saya untuk ikut mengirimkan komentar :) Berikut postingannya: Berikut komentar saya: Paling Suka yang Mana? Saya jadi berfikir, apa sebaiknya saya fokus nulis di blog saja? Sebelumnya, akhir Juli lalu waktu saya meet up dengan sahabat saya, dia bilang, "Kamu tuh cocoknya jadi dosen." Membuat saya makin mantap untuk kembali berpikir, sebenernya saya cocoknya jadi apa sih? Kalau dosen sih kok kayaknya enggak 100% saya ya. Apakah ada profesi yang lebih cocok untuk saya dibanding menjadi seorang entrepreneur? Jika memang ada profesi lain yang lebih cocok untuk saya, tentu, start up saya tidak bisa saya tinggalkan begitu saja. Jujur, aslinya jualan online itu serunya minta ampun. Tapi seringkali saya malasnya juga minta ampun, hehe. Saya itu suka banget kalau disuruh bikin rencana, detail per bulan

Curhatan Pertama Saya di Semacam Buku Diary

Aktivitas beres-beres rumah seringkali tidak hanya membuat rumah kita menjadi lebih rapi dan lebih bersih. Apalagi jika kita sekalian bongkar-bongkar kardus yang berisi buku-buku atau kertas-kertas jadul. Terkadang kita menemukan foto atau apalah yang bisa membuat kita tertawa sendiri. Pada suatu ketika, sudah lama sih. Ingin nulis ini juga sudah lama, baru sekarang direalisasikan, hehe. Saya menemukan diary mbak dini, kakak saya yang nomor dua. Dia punya semacam buku diary kecil yang awalnya fungsi utamanya bukan buat diary maupun notes, tapi dipakai untuk mempersilakan teman-temannya mengisi biodata disana. Biasalah biodata yang ada mifa mafa sama pantun satu titik dua koma, wkwkkwk. Saya dulu ikut-ikutan nulis biodata disitu dengan tulisan acak adul saya, maklum masih SD waktu itu. Berikut tulisan biodata saya: Pada beberapa lembar setelahnya juga ada satu halaman yang berisi curhatan saya. Saya lupa tepatnya kapan saya curhat seperti itu, sepertinya ketika saya mas

Aku Didiagnosa Menderita Gangguan Jiwa

                 F31, kek singkatan namaku euy. Feni 3 1 hehe. KZL. Tapi ya gpp. Udah terlanjur. Ya malah aku syukuri, karena gejala bipolar hampir semua bisa mewakili kepribadianku saat ini. Jadi kalau kamu mau tanya kepribadianku kayak gimana kelebihan dan kekuranganku gimana, itu hampir semua ada jawabannya di list gejala bipolar awikwok.                 ODB punya kecenderungan kreatif, sering berlimpah ide-ide, berprestasi dan mempunyai IQ diatas rata-rata. Banyak tokoh terkenal dengan karya fenomenal ternyata adalah ODB, diantaranya adalah Isaac Newton, Vincent Van Gogh, dan Mozart. Mereka bisa menghasilkan masterpiece di saat mereka sedang dalam kondisi mania.                 Jangan-jangan IQ ku 132 karena aku ODB? Hehe. Jadi ODB berperan besar dalam proses bertelurnya karya-karyaku selama ini yang mengantarku kepada berbagai prestasi. Kalau disuruh milih, mau jadi ODB dg IQ tinggi atau jadi manusia normal dengan IQ sekitaran 100-119 aja? Aku juga bakal milih jadi ODB dg IQ t