Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Bengkel Masa Depan, Bengkel Tanpa Sparepart

Aku punya motor bekas kakakku yg sudah dedel duel. Kalau dipakai di jalan konblok atau jalan yg tidak rata bakal saingan sama toa penjual getuk bwahaha gak ding becanda. Pokoknya kalau dipakai di jalan yg tidak rata bakal gembrobyag  berisik berasa mau mreteli semua itu motor di jalan. Malu sumpah jadi kendaraan paling berisik tiap lewat konblokan. Awalnya sayap motor aku copot. Eh masih berisik. Kap lampu aku ganti baru, masih berisik. Terus akhirnya kemarin body belakang motor aku ganti. Habis 200. Mahal. Buat proses pencarian bengkel yg sedia body motor itu juga gak mudah. Setelah dari satu bengkel ke bengkel lainnya aku dapat info kalau yg sedia body motor bengkel-bengkel di daerah brigjen katamso. Aku pun kesana. Mau cari info harga body motor dulu males. Dulu aku bingung itu istilahnya apa. Setelah kemarin Senin ganti body belakang motor aku cermati betul-betul istilah yg keluar dari mulut pemilik dan teknisi bengkel. Dari dulu aku ngiranya namanya body motor sih. Eh ternyata ema

Pengalaman Pakai Genio, Pegel Euy!!

 Aku dulu kalau ditanya ingin motor apa aku pilih Revo, karena waktu coba Revo kinyis-kinyisnya temanku untuk perjalanan sekitar 28 km rasanya enak bet. Itu motor paling enak yang pernah aku coba. But suatu saat temanku menyarankan aku untuk beli motor matic aja soalnya jalan yang aku lewati sehari-hari dataran biasa jalan mulus tidak gronjal-gronjal serta bukan di pegunungan/perbukitan yang naik turun meliuk-liuk. Katanya biar tidak gampang capek. Kalau motor bebek bergigi lebih bikin capek. Waktu itu aku jawab, aku sudah terbiasa pakai motor bebek jadi lebih paham perawatannya. Suku cadangnya juga lebih murah. Kalau matic kayak misteri aja gitu. Komponen-komponennya tertutup bodi semua jadi susah buat memahami perawatannya harus gimana-gimana biar irit gimana. Beberapa kali servisin rutin mio-nya kakakku aku ga bisa berbuat banyak selain percaya ajalah sama mekanik yamaha. Kayak detailnya tampak ribet kalau matic. Jadi tidak berani bawa ke bengkel luar kecuali ganti komponen ya

Pasrah Sebelum Memulai

 Setelah sekian lama lupa, kini aku ingat. Ini adalah apa yang diajarkan oleh guruku. Beliau selalu mengajarkan murid-muridnya untuk totally surrender. Photo by Slava on Unsplash Sudah lama aku tahu teorinya. Namun baru kali ini aku mendapatkan wangsit bagaimana untuk lebih memaksimalkannya. Yap, mulai sekarang aku akan selalu berusaha, selalu ingat bahwa aku harus mensyaratkan pasrah sebelum memulai apapun. Manusia hanya bisa berencana Tuhan yang menentukan. Aku ingat cerita guruku, Mas J tentang pesan Bob Sadino kepada beliau. "Apakah hidup kita sesuai rencana?" Begitu kurang lebih tanya Bob Sadino. "Nyatanya hidup kita tidak pernah sesuai rencana." Jawab Bob Sadino kurang lebih setelahnya.

Blog Saya untuk Siapa?

 Tentu saja untuk saya sendiri. Blog ini aku buat not for impress you. Bukan untuk cari uang. Bukan untuk cari pembaca sebanyak-banyaknya. Bukan untuk mendapat rangking tinggi di alexa. Kenapa aku bikin blog? Niat di jaman dulu pertama bikin blog pas masih sekolah sama sekarang tentu beda haha. Kalau sekarang sih ya karena aku bisa merasa lebih baik setelah aku ingin menulis lalu aku menulis. Aku up. Aku tidak peduli seleramu. Aku pengen nulis aku nulis. Aku pengen up ya aku up. Untuk diriku sendiri to feelin better. Perasaanku bisa berubah menjadi lebih baik ketika aku ingin menulis lalu menulis aku ingin up ya aku up. Aku ingin menyampaikan sesuatu disini ya aku sampaikan. Peduli amat ada yang baca atau tidak. Peduli amat tulisanku enak dibaca atau gak. Kadang kan emang ingin segera menyampaikan ketika mood sedang tidak terkondisikan sehingga hasil tulisannya berantakan. Terpenting aku merasa lebih bahagia setelah merampungkan sebuah tulisan tanpa mempedulikan keindahan haha. Kalau a

Tulisan Iyuh Asal-asalan Acakadul

 3 postingan sebelum ini adalah tulisanku yang ngasal dan acak adul. Why tetap aku up? Karena aku lagi ingin aja up tulisan itu saat itu. Aku gamau kehilangan momentum. Daripada kehilangan momentum lebih baik up tulisan iyuh daripada tidak up sama sekali. Meskipun akibatnya blogku jadi lebih iyuh haha. Beberapa tulisan terakhir tanpa ilustrasi. Itu hanya mengejar penyampaian pesan aja. Lagi ingin menyampaikan pesan-pesan yang aku tulis. Namun terlalu malas untuk menambahkan ilustrasi. Photo by Luke Southern on Unsplash Daripada menunda penyampaian sesuatu yg menurutku harus disampaikan saat itu lalu kehilangan momentum lebih baik tetap up tulisan tanpa ilustrasi. Karena aku merasa penting sekali untuk menyampaikan pesan itu saat itu. Daripada menyesal karena tidak menyampaikan pesan yang seharusnya aku sampaikan pada saat itu. Tulisan berjudul less tress hadapi covid juga sebenarnya belum selesai tapi entah karena waktu itu aku keburu ngerjain hal lain padahal belum selesai nulis post

Skincare dan Make Up di Mataku

 Aku mulai lumayan rutin skinkeran itu sejak akhir 2018. Sampai sekarang lumayan rutin meskipun masih suka bolong-bolong. Otw rajin skinkeran aku karena buat aku idealnya wanita harus rutin skinkeran secukupnya sesuai kebutuhan dan kemampuan, tidak perlu berlebihan. Skinkerku cuma sabun wajah, krim siang dengan spf, krim malam, krim mata, sama lotion. Saat ini itu aja cukup menurutku. Kenapa saat ini? Ke depan harapannya sih ya tidak ada penambahan kebutuhan skinker tapi kan ya tidak tahu, harapannya sih ya tetap itu aja, hehe. Inginnya tidak ada masalah kulit lain yang butuh perawatan skinker. Alhamdulillah skinkerku cuma yang murah-murah aja gak sampai yang harus konsultasi berkala ke dokter kulit sampai ke klinik kecantikan. Cuma pakai sabun wajah wardah, krim siang wardah, krim malam olay (lagi coba sih, dulu biasanya wardah kali aja lebih joss hehe), krim mata envy green (lagi coba sih, dulu biasanya wardah kali aja lebih joss hehe), lotionnya asal yg murah-murah aja sih aku (mari

Sakit Gigi di Masa Pandemi

 Sejak berhari-hari yang lalu mulut kiri bawahku sakit. Awalnya tidak begitu terasa. Kemarin Sabtu sore kerasa banget setelah makan penyetan. Aku kira karena sariawan. Aku cari letak sariawan dengan merogoh mulut pakai jari setelah sikat gigi. Kemarin pagi aku kasih degirol. ilustrasi: https://pxhere.com/en/photo/1095806 Siang aku stress gara-gara tuntutan emak sama kakakku yang tidak bisa kasih toleransi sama aku. Iya aku tahu aku payah tolonglah jangan semakin dipojokkan seperti seolah-olah bilang "kamu payah kamu payah" itu bukan bikin termotivasi malah bikin makin mager. Gigiku pun langsung senut-senut tidak karuan. Aku coba mengunyah degirol lagi menjelang sore itu pas di gigi yang aku kerasa sakit. Eh ternyata aku kerasa sakit gigi ya emang karena sakit gigi. Jadi ingat kapan itu cek gigi di puskesmas dikasih tahu ada lubang di gigi bawah kiri. Wah berarti makin gede soalnya dulu gak kerasa. Tapi di puskesmas tindakan giginya belum buka, cuma mau cek aja. Kalau di tempa

Obat Sariawan Terampuh

Sariawan itu mengganggu banget buatku. Tiap pagi bisa demam, iya bisa demam berhari-hari tiap pagi kalau sariawannya gak sembuh-sembuh. Jadi mengganggu semangat kerja. Aku pernah sampai darah tinggi juga loh akibat sariawan gede gak sembuh-sembuh. Dulu obat andalanku ya albothyl itu. Tapi ya emang kadang nentuin sebelah mana yang sariawan aja suka geseh. Otomatis kurang pas pas nunul-nunul albothylnya. Kalau bisa pas rasanya juga subhanallah. Sakit beudh meski tidak lama kemudian hilang sakitnya. Setelah itu obat andalanku adalah kuldon sariawan. Ini juga harus dikunyah pas di tempat luka sariawan berada untuk penyembuhan lebih cepat. Kadang geseh juga jadi sembuh lebih lama. Harga sekitar 2400 per 4 tablet. Sekali kunyah boleh satu sampai 2 tablet. Rasanya ya rasa-rasa herbal itu, dibilang enak ya enggak tapi gak pahit jadi ya kalau aku sih nyaman-nyaman aja ngunyahnya. Agustus 2019 kemarin aku sempat sakit marathon gak sembuh-sembuh, campur-campur antara flu, maag, radang teng

Juni 2020 dan Serba Kebetulan dengan Its Okay to be Not Okay

Its okay to be not okay adalah mantraku sejak 7 Juni kemarin. Aku merasa butuh meditasi beberapa hari setelah kerja lebih keras dibanding biasanya di akhir Mei. Aku sempat merasa bersalah. Aku merasa oh sungguh aku kurang produktif banget but its okay. Aku pernah baca postingan di ig apdc katanya its okay jika suatu saat kita merasa tidak produktif. Sesekali libur dan mengkhususkan waktu untuk bermeditasi itu gpp. Sesekali tidak bersemangat itu tidak apa-apa. Jangan merasa bersalah hanya karena kita gagal menjaga semangat di setiap harinya setiap saat setiap waktu. Aku juga beberapa kali baca gak ngapa-ngapain itu baik juga sesekali. Kalau emang rasanya lagi bundet. So, its okay ketika aku tidak produktif dalam jangka waktu tertentu. Kalau aku bilang aku bekerja lebih keras jangan disamakan dengan kerja keras kalian atau orang lain my friends. Aku akui aku belum pernah masuk kategori pekerja keras sejak dulu. Sekarang sedang berusaha agar bisa mencicipi itu. Its okay tidak men

Less Stress Hadapi Corona Covid-19

Situasi darurat covid-19 sudah benar-benar membuat sebagian orang stress, lalu semakin stress melihat betapa masih banyak yang tidak peduli dengan bahaya covid-19. Kondisi cepat berubah. Ini yang aku rasakan di Jogja. Kini Jogja jadi jauh lebih sepi dibanding satu bulan yang lalu. Februari padahal UGM UNY habis ada acara wisudaan. Jogja masih super duper ramaiii, sebulan yang lalu. Pertengahan Februari hingga Maret adalah masa dimana aku bener-bener sering banget keluar rumah dibanding sebelum-sebelumnya. Sering banget jajan hemat diluar sama ibuku, sekalian bawa laptop, kertas-kertas, pensil, pulpen, buat selesein kerjaan. Kalau mau membayangkan bagaimana Jogja, Indonesia beberapa hari ke depan pun sudah sih, aku tidak mau khawatir berlebihan. Apapun bisa terjadi dan itu sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Aku hanya melakukan apa yang aku bisa dan tidak memusingkan apa yang diluar jangkauanku sebagai manusia. Aku mencoba menjaga imunku semampuku. Menjaga imun ibuku semampuku. Membantu