Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Pengalaman Pakai Genio, Pegel Euy!!

 Aku dulu kalau ditanya ingin motor apa aku pilih Revo, karena waktu coba Revo kinyis-kinyisnya temanku untuk perjalanan sekitar 28 km rasanya enak bet. Itu motor paling enak yang pernah aku coba. But suatu saat temanku menyarankan aku untuk beli motor matic aja soalnya jalan yang aku lewati sehari-hari dataran biasa jalan mulus tidak gronjal-gronjal serta bukan di pegunungan/perbukitan yang naik turun meliuk-liuk. Katanya biar tidak gampang capek. Kalau motor bebek bergigi lebih bikin capek. Waktu itu aku jawab, aku sudah terbiasa pakai motor bebek jadi lebih paham perawatannya. Suku cadangnya juga lebih murah. Kalau matic kayak misteri aja gitu. Komponen-komponennya tertutup bodi semua jadi susah buat memahami perawatannya harus gimana-gimana biar irit gimana. Beberapa kali servisin rutin mio-nya kakakku aku ga bisa berbuat banyak selain percaya ajalah sama mekanik yamaha. Kayak detailnya tampak ribet kalau matic. Jadi tidak berani bawa ke bengkel luar kecuali ganti komponen ya

Pasrah Sebelum Memulai

 Setelah sekian lama lupa, kini aku ingat. Ini adalah apa yang diajarkan oleh guruku. Beliau selalu mengajarkan murid-muridnya untuk totally surrender. Photo by Slava on Unsplash Sudah lama aku tahu teorinya. Namun baru kali ini aku mendapatkan wangsit bagaimana untuk lebih memaksimalkannya. Yap, mulai sekarang aku akan selalu berusaha, selalu ingat bahwa aku harus mensyaratkan pasrah sebelum memulai apapun. Manusia hanya bisa berencana Tuhan yang menentukan. Aku ingat cerita guruku, Mas J tentang pesan Bob Sadino kepada beliau. "Apakah hidup kita sesuai rencana?" Begitu kurang lebih tanya Bob Sadino. "Nyatanya hidup kita tidak pernah sesuai rencana." Jawab Bob Sadino kurang lebih setelahnya.

Blog Saya untuk Siapa?

 Tentu saja untuk saya sendiri. Blog ini aku buat not for impress you. Bukan untuk cari uang. Bukan untuk cari pembaca sebanyak-banyaknya. Bukan untuk mendapat rangking tinggi di alexa. Kenapa aku bikin blog? Niat di jaman dulu pertama bikin blog pas masih sekolah sama sekarang tentu beda haha. Kalau sekarang sih ya karena aku bisa merasa lebih baik setelah aku ingin menulis lalu aku menulis. Aku up. Aku tidak peduli seleramu. Aku pengen nulis aku nulis. Aku pengen up ya aku up. Untuk diriku sendiri to feelin better. Perasaanku bisa berubah menjadi lebih baik ketika aku ingin menulis lalu menulis aku ingin up ya aku up. Aku ingin menyampaikan sesuatu disini ya aku sampaikan. Peduli amat ada yang baca atau tidak. Peduli amat tulisanku enak dibaca atau gak. Kadang kan emang ingin segera menyampaikan ketika mood sedang tidak terkondisikan sehingga hasil tulisannya berantakan. Terpenting aku merasa lebih bahagia setelah merampungkan sebuah tulisan tanpa mempedulikan keindahan haha. Kalau a

Tulisan Iyuh Asal-asalan Acakadul

 3 postingan sebelum ini adalah tulisanku yang ngasal dan acak adul. Why tetap aku up? Karena aku lagi ingin aja up tulisan itu saat itu. Aku gamau kehilangan momentum. Daripada kehilangan momentum lebih baik up tulisan iyuh daripada tidak up sama sekali. Meskipun akibatnya blogku jadi lebih iyuh haha. Beberapa tulisan terakhir tanpa ilustrasi. Itu hanya mengejar penyampaian pesan aja. Lagi ingin menyampaikan pesan-pesan yang aku tulis. Namun terlalu malas untuk menambahkan ilustrasi. Photo by Luke Southern on Unsplash Daripada menunda penyampaian sesuatu yg menurutku harus disampaikan saat itu lalu kehilangan momentum lebih baik tetap up tulisan tanpa ilustrasi. Karena aku merasa penting sekali untuk menyampaikan pesan itu saat itu. Daripada menyesal karena tidak menyampaikan pesan yang seharusnya aku sampaikan pada saat itu. Tulisan berjudul less tress hadapi covid juga sebenarnya belum selesai tapi entah karena waktu itu aku keburu ngerjain hal lain padahal belum selesai nulis post