Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Angka Cukup & Sumpah Palapa

Angka Cukup, frasa yang sudah beberapa kali saya baca dari update-an twitter Pak @JayaYEA. "Tentukan angka cukupku, maka datang rasa syukurmu," begitu quote dari beliau. Saya belum begitu paham saat itu dengan frasa angka cukup. Apa yang saya tangkap saat itu hanya: angka cukup: merasa cukup tidak selalu merasa kurang. Sekadar itu saja, tidak mendalam pemahamannya. Akhirnya, Oktober 2016 saya mendapatkan rejeki dari Allah. Saya mulai punya mentor bisnis! Literally bukan Pak @JayaYEA, namun masih satu lingkungan dengan beliau. Jadi seperti apa-apa yang saya dapatkan dari Pak @JayaYEA dengan pemahaman yang masih dangkal menjadi lebih dalam lagi dalam mentoring tsb. Beda banget. Dalem. Kalau sebelumnya hanya seperti melihat foto mangga, setelah resmi punya mentor banyak ilmu2 bisnis serta kehidupan yang sebelumnya di share Pak @JayaYEA jadi tidak hanya saya lihat gambarnya, namun juga saya lihat secara langsung, saya pegang, kupas, dan rasakan, saya makan terasa manisnya, ser

Filsafat dan Tuhan

Dari beberapa jurusan yang aku minati dulu, salah satunya adalah filsafat. Aku suka berpikir secara mendalam. Meskipun hasil dari pemikiranku seringkali tidak langsung aku utarakan. Iya banyak yang masih antri untuk dituliskan. Tidak semua harus dituliskan juga sih. Kalau dulu waktu SMA aku belum punya laptop dan belum aktif blogging jadi ya belum mulai aktif share hasil pemikiran. Postingan jaman SMA mah cuma karya esai-ku yang aku lombakan dan banyak yang minta. Biar gampang tanpa perlu flashdisk aku suruh aja mereka akses langsung di blogku. Aku tidak setuju dengan pandangan negatif berlebihan dari orang-orang terhadap filsafat. Aku sendiri mulai terbiasa berpikir mendalam mengenai Tuhan dan manusia sejak SMA. Pelajaran tentang animisme dan dinamisme di kelas satu membuatku berpikir bahwa manusia sesungguhnya secara alamiah menyadari bahwa dirinya bukan makhluk superior. Ada kekuatan superior diluar dirinya yang menguasai alam semesta. Tidak ada manusia yang tidak setuju bahw

Fanatik dan Iman

Banyak orang salah kaprah dengan istilah fanatik kaitannya dengan agama. Baik yang pro maupun kontra. Mereka yang kontra kebanyakan menyamakan fanatik dengan taat menjalankan syariat Islam. Mereka yang pro menyamakan fanatik = iman yang kuat. Sesungguhnya menurut saya fanatik dan iman tidak ada kaitannya. Justru fanatik itu sendiri bertentangan dengan iman. Penggambaran fanatik dengan analogi cara seseorang mengamalkan ajaran agamanya kurang pas. Menurut saya, penggambaran sifat fanatik yang sempurna itu ada pada fanatisme para penggemar klub-klub sepak bola yang sering rusuh baik di dunia maya maupun nyata. Sampai bentrok berdarah. Saling julid satu sama lain di dunia maya. Fanatik, fans, penggemar. Kata fanatik erat kaitannya dengan kata dasar "fans." Ngefans berlebihan sampai merendahkan yang lain. Ngefans salah satu klub, terus mengunggulkan klub yang digemari, mudah merendahkan klub yang tidak digemari. Secara umum fanatik adalah senang merendahkan pilihan orang l

Menyelam

Aku harus terus menyelam, semakin dalam dan semakin dalam Aku tahu, aku tak mungkin bisa menyelam sampai dasar samudra terdalam ilmu Tuhan Tapi, jika aku tidak menyelam semakin dalam, aku akan semakin tersiksa Tersiksa akan kebodohan Meskipun aku tahu, sedalam apapun aku menyelam Secepat apapun aku menyelam Pun jika aku menjadi penyelam tercepat serta terdalam di dunia, Kedalaman ilmuku tak akan bisa dibandingkan dengan kedalaman ilmu Tuhan Sebutir debu pun terlalu besar jika dibandingkan dengan ilmu Tuhan yang apabila seluruh samudra dijadikan tinta tak akan bisa menampung ilmu Tuhan Ya, aku akan selalu bodoh dan aku harus selalu haus, selalu lapar Namun jika aku tidak berusaha mengurangi kebodohanku dengan menyelam semakin dalam Maka aku akan semakin tersiksa dan tersiksa Aku ingat Seringkali aku malu, aku ingin tertawa Ketika ingatanku melayang.. Ketika aku balita, remaja, dewasa muda.. Iya dewasa muda.. Ingatan hanya beberapa hari yang lalu, beberapa bulan yang

Martabak Enak

Disini martabak ada dua macam, manis sama telor. Kalau di keluargaku, yang manis biasa disebut terang bulan. Baru yang telor disebut martabak tanpa embel-embel telor maupun kata asin. Kenapa orang-orang nyebut martabak manis dan telor? Bukan manis dan asin? Gak penting sih, haha. Enak semua! Pernah gak kebayang makan nasi sama loncang  (daun bawang) tok (aja)? Biasanya kan loncang cuma jadi pelengkap sajian bakso, bakwan kawi, dll. Intinya pelengkap aja. Oseng-oseng  loncang  juga tidak ada kan? Oseng-oseng yang menjadikan  loncang sebagai bahan utama. Biasanya loncang juga cuma pelengkap di oseng-oseng. Kemarin ayam dari ater-ater  masih banyak, karena ada dua ater-ater ayam berpotongan besar. Kalau harus makan ayam lagi sudah tidak selera. Mau dibikin cemilan berbahan baku utama ayam juga tidak ada yang populer selain sempol. Aku bukan penggila sempol. Mau dibikin bentuk lain aku juga udah gak selera duluan bayanginnya. Nyemil ayam sebagai bahan utama. Kebetulan aku lagi

Thank You My Friends

Semakin kesini saya semakin sadar bahwa mereka yang mau berteman dengan saya adalah sosok2 yg luar biasa serta istimewa untuk saya pribadi... . Jawabannya sudah jelas, karena dg berteman dengan saya, yg ada bukannya pansos tapi bisa2 malah junsos alias terjun sosial ☄️ . Udah muka pas2an, fisik pas-pasan, tuna fashion, suara kayak kaleng rombeng, kadang suka ngeselin, suka annoying, bikin ilfeel, intinya luar dalam malu2in semuuwaaalaaaaahhhhhhhh 🙈 . So, terimakasih banyak buat my friends yg udah mau temenan sama saya, gimanapun saya bertekad untuk selalu menjadi lebih baik, kekurangan yg ada bukan untuk saya maklumi, tapi untuk selalu saya cari, temukan, lalu perbaiki dari hari ke hari, aaamiiiiinnnnn . . @feni.fine instagram post, April 9, 2019

Sarjana Ekonomi yang Memalukan

Pekan lalu aku sempat bercerita tentang pengalamanku mendaftar kompetisi Deureuham . Awalnya aku cuma mau post di IG sama blog. Tapi waktu mau post di IG ada pilihan share di FB. Aku kira ke share di FB yang aku disitu cuma temenan sama satu dosen. Aku punya 3 FB btw wkwkwk. Ternyata malah ke share di FB yang aku temenan sama banyak dosen. Mungkin sudah pada lupa juga sih sama aku. Kalau ada yang inget mungkin hanya beberapa dosen, tidak sampai 5 maybe. Kalaupun ke share di FB yang cuma temenan sama satu dosen, sebenarnya aku juga malu sih. Waktu itu cuma mau coba-coba aja, sebelumnya belum pernah post di IG pribadi terus on-in tombol auto share ke FB. Kenapa aku malu adalah karena di post itu aku jujur kalau gak pernah bikin catatan pengeluaran. Kalau pemasukan sih udah dari awal tahun konsisten. Database pembeli baru konsisten mulai Maret (awal tahun juga ya masuknya). Aku kan sempat ingin gabung di JDV. Sepertinya nyaman aja gitu kalau kapan-kapan pengen kerja di luar rumah.

Pesan Pak Jaya Setiabudi di Channel Christina Lie

Banyak sekali yang disampaikan oleh Pak Jaya di Channel Cikitin (sapaan sayang fans utk Ci Christina Lie). Tidak semuanya akan saya tulis disini. Hanya sedikit yang saya share disini. Sedikit tambahan diawal, isi dalam video interview ini adalah kisah hidup Pak Jaya serta pesan-pesan yang pas banget untuk kita, para generasi milenial dan setelahnya. Yup, saat ini banyak anak muda salah memilih idola yang mana mereka tampak amat sangat keren tapi sesungguhnya sangat kapitalis. Hal ini berdampak pada makna sukses yang menyimpang, lebih mementingkan image daripada impact. Saya sendiri juga masih dalam proses cuci otak serta cuci hati dari mindset kapitalis kok. Secara itu sudah lama kita diajarkan tentang prinsip ekonomi, pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya. Lalu yang betul bagaimana, adalah prinsip antarodhi, jual beli dalam Islam yang diterapkan secara komprehensif. Tidak hanya saat deal antara penjual serta pembeli. Prinsip antarodhi ini kalau

Indie Blogger

Apakah aku pantas disebut blogger? Literally sih blogger artinya orang yang suka blogging. Apakah aku termasuk suka blogging? Apakah seseorang baru pantas disebut blogger kalau blognya sudah ramai pengunjung? Apakah seseorang baru pantas disebut blogger kalau sudah menghasilkan banyak uang dari blog yang dia kelola? Kalau aku sih, cuma sekedar ya sampai saat ini aku paling nyaman menampung tulisanku di blog. Aku punya banyak hal yang ingin aku tulis yang sampai saat ini masih berjejalan di kepala mengantri untuk dikeluarkan. Aku pending, karena ya aku belum punya penghasilan yang stabil. Tugasku saat ini adalah menstabilkan penghasilan. Lalu keluar dari zona teknisi serta manajer (ada di materi kedua tahapan starting formulabisnis.id ). Kemudian menjadi entrepreneur serta esais seutuhnya. Sebenernya aku lebih ke esais sih daripada blogger, karena tidak selamanya blog jadi media utamaku buat menampung esai-esaiku. Intinya esais ya, media fleksibel aja. Saat ini paling nyaman di b

Hobiku

Dulu, jaman masih sekolah, SMA pun S1 pun, aku sebenernya masih bingung, hobiku tu sebenernya apa? Setelah berusaha menjawab pertanyaan di salah satu postingan di IG @BangMotty akhirnya aku semakin tercerahkan.. Aku suka menulis sebagai sarana untuk menuangkan segala sesuatu yang ingin aku tulis. Aku menulis untuk melegakan hati dan pikiran. Aku memperoleh kenikmatan dari menulis. Menulis bagiku tidak melelahkan, tapi memberikan kepuasan. Aku bukan seorang kutu buku. Setiap ke perpustakaan pun biasanya cuma numpang internetan. Lihat buku tebel aja rasanya udah males duluan, meskipun itu novel, apalagi yang lebih berat bahasannya, hehe. Novel yang lagi booming pun, aku juga males bacanya apalagi kalau tebelnya masyaallah. Davinci Code, Ayat-ayat Cinta, Twilight, novel-novel yang waktu itu lagi digemari temen-temen di sekitarku seumuranku di masa itu. Pada baca, tapi aku kok ya males ya.. Meskipun pada bilang bagus segala macem lah. Termasuk filmnya juga sih, aku bukan penggemar f

Pesantren Properti

Pagi My Friends, kemarin saya habis mendapat pencerahan nih mengenai bahaya bisnis jual beli tanah yang hanya berorientasi cuan semata bagi masa depan bangsa ini. Pencerahan ini saya dapatkan dari Live IG Pak @JayaSetiabudi yang saat itu sedang berada di Pesantren Properti Yogyakarta dalam rangka karena diundang untuk sharing ilmu disana. Saya biasanya kalau buka video beliau suka buka ms word juga, mau pindah ke google docs sih kalau kebetulan pas lagi online dan videonya live. Pernah saya catat manual, tapi enakan diketik memang. Kapan-kapan kalau mau cari lagi lebih gampang, kalau hardfile suka lupa naruh, apalagi cuma dikertas, bisa tercecer dimana-mana. Kebetulan juga kemarin lagi males bikin catatan, jadi takut pencerahan yg sudah saya dapatkan menguap begitu saja tidak berbekas di masa depan maka saya akan tulis disini. Nulis di blog sama catatan pribadi itu ada plus minusnya sih btw. Kalau nulis di blog tulisannya harus yang rapi dan jangan berantakan, hehe. Kalau catatan

Salah dan Hidayah

Salah satu tanda kehidupan itu adalah bergerak. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk berpindah dari kasur ke pojokan kamar buat buka laptop, kerja, dsb. Nyuci piring, mandi, beli makan, kesana kemari, ngurus ini itu, dll dll. Dalam setiap pergerakan makhluk hidup tentu punya alasan, termasuk sesimpel alasan "ya cuma pengen aja," hehe. Lagi pengen ke dapur kek atau ngapain kek. Mulai dari alasan sepele seperti hari semakin panas, badan semakin gerah, akhirnya mandi. Alasan mandi adalah karena ingin badan terasa segar, sehingga menjadi lebih semangat bekerja dsb. Sampai dengan alasan yang cukup berat alias berbobot, misal melakukan apapun dalam rangka menuju visi hidup. Mencapai target-target yang sudah ditetapkan sendiri. Setiap melakukan aktivitas demi aktivitas. Seperti manusia pada umumnya saya juga ingin aktivitas saya berjalan lancar, sesuai ekspektasi tanpa hambatan. Saat menjumpai hambatan atau saya melakukan kesalahan sehingga menjauhkan saya da

Banjir, Debit Air, dan Solusi Kelangkaan Air Bersih Akibat Hujan

Banjir yang akan saya bahas disini adalah banjir air hujan dari langit. Jadi nanti kalau saya menyebut kata banjir lagi, yang dimaksud disitu adalah banjir air hujan, bukan banjir bandang karena bendungan jebol maupun banjir karena sebab lain diluar air hujan dari langit. Maksudnya saya jelaskan seperti ini agar nanti saya tidak perlu menulis "banjir air hujan dari langit" tapi saya cukup menulis "hujan" saja my friends bisa sepaham dengan banjir yang saya maksud. Sebenarnya saya sudah lama ingin menuliskan tentang ini. Sejak dulu saya masih kuliah. Sampai akhirnya kesampaian waktu ikutan PKM GT dan alhamdulillah dapat insentif dari Dikti di tahun 2013. Sekarang saya ingin menuliskannya lagi di blog, karena pembaca PKM GT saya kan sangat terbatas, hanya teman satu tim, dosen pembimbing, dan reviewer dari Dikti. Sayang kan, padahal kalau dibaca lebih banyak orang lagi, bisa lebih bermanfaat. Ilustrasi: https://www.flickr.com/photos/jonathanvlarocca/413595765/

Insta Blogging

Frasa Insta Blogging muncul dibenak saya saat di rumah, sehari setelah mengikuti Young Entrepreneur Bootcamp di kota sebelah. Sesi terakhir dari YEBootcamp tersebut adalah sesi dari mbak Pipit yang tenar dengan akun IG @pacarkecilku. Mbak Pipit sharing betapa pentingnya menuliskan caption di IG berupa story telling. Jadi tidak sekedar sebaris dua baris, lalu dilanjut hashtag. Mbak Pipit sudah merasakan faedah yang luar biasa dari membuat story telling di setiap postingan IG-nya. Mbak Pipit seringkali diajak kerjasama dengan Kemenpar, contohnya, mempromosikan film "Aruna dengan Lidahnya" mencicipi wisata budaya di pelosok Kalimantan, dll. Mbak Pipit sebagai seorang selebgram pernah bertanya, following di akunnya belasan ribu, banyak selebgram lain dengan followers ratusan ribu, kenapa Mbak Pipit yang dipilih? Jawabannya adalah karena Mbak Pipit konsisten ber-story telling dalam setiap unggahannya di instagram dan orisinil. IG Story @kitamudakreatif Story telling ini