Langsung ke konten utama

Hobiku

Dulu, jaman masih sekolah, SMA pun S1 pun, aku sebenernya masih bingung, hobiku tu sebenernya apa? Setelah berusaha menjawab pertanyaan di salah satu postingan di IG @BangMotty akhirnya aku semakin tercerahkan..

Aku suka menulis sebagai sarana untuk menuangkan segala sesuatu yang ingin aku tulis. Aku menulis untuk melegakan hati dan pikiran. Aku memperoleh kenikmatan dari menulis. Menulis bagiku tidak melelahkan, tapi memberikan kepuasan.

Aku bukan seorang kutu buku. Setiap ke perpustakaan pun biasanya cuma numpang internetan. Lihat buku tebel aja rasanya udah males duluan, meskipun itu novel, apalagi yang lebih berat bahasannya, hehe.

Novel yang lagi booming pun, aku juga males bacanya apalagi kalau tebelnya masyaallah. Davinci Code, Ayat-ayat Cinta, Twilight, novel-novel yang waktu itu lagi digemari temen-temen di sekitarku seumuranku di masa itu. Pada baca, tapi aku kok ya males ya.. Meskipun pada bilang bagus segala macem lah. Termasuk filmnya juga sih, aku bukan penggemar film.

Aku lebih suka membaca menggunakan semua indraku. Indera yang paling sering aku gunakan adalah mata, telinga, hati, serta pikiran. Oh iya, selain menulis, hobiku yang juga menunjang hobi menulis adalah hobi merenung. Melamun, haha.

Aku sangat menyukai kesendirian, aku sangat menyukai me time.

Oh iya terkait bahan menulis, itu adalah apa-apa yang ditangkap oleh inderaku. Wangsit dari Allah SWT, hasil pemikiranku, pengalamanku, apa yang aku rasakan, pencerahan-pencarahan yang aku dapatkan lewat jalan apapun. Ya, apa aja yang ingin aku tuangkan dalam tulisan.

Sesungguhnya indera manusia sangat terbatas. Allah SWT secara bertahap membuka tabir demi tabir yang menutupi indera manusia untuk bisa mendapatkan pencerahan demi pencerahan yang belum pernah didapat sebelumnya. Saat Allah SWT membuka tabir demi tabir itulah saat aku ingin menuangkannya dalam tulisan. Apa yang ada di kepala apa yang ada di hati.

Aku juga suka menulis pencerahan-pencerahan dari mentorku, dari guruku, dari siapa saja, dari apa saja. Tentu saja tetap pencerahan tersebut dari Allah SWT lewat jalan manusia maupun bukan manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Cocoknya Jadi Apa?

Setelah setahun lebih tidak pernah update di medsos, akhirnya 2 hari yang lalu @motivatweet kembali muncul di IG. Postingan keduanya di IG berhasil menarik jari-jari saya untuk ikut mengirimkan komentar :) Berikut postingannya: Berikut komentar saya: Paling Suka yang Mana? Saya jadi berfikir, apa sebaiknya saya fokus nulis di blog saja? Sebelumnya, akhir Juli lalu waktu saya meet up dengan sahabat saya, dia bilang, "Kamu tuh cocoknya jadi dosen." Membuat saya makin mantap untuk kembali berpikir, sebenernya saya cocoknya jadi apa sih? Kalau dosen sih kok kayaknya enggak 100% saya ya. Apakah ada profesi yang lebih cocok untuk saya dibanding menjadi seorang entrepreneur? Jika memang ada profesi lain yang lebih cocok untuk saya, tentu, start up saya tidak bisa saya tinggalkan begitu saja. Jujur, aslinya jualan online itu serunya minta ampun. Tapi seringkali saya malasnya juga minta ampun, hehe. Saya itu suka banget kalau disuruh bikin rencana, detail per bulan

Curhatan Pertama Saya di Semacam Buku Diary

Aktivitas beres-beres rumah seringkali tidak hanya membuat rumah kita menjadi lebih rapi dan lebih bersih. Apalagi jika kita sekalian bongkar-bongkar kardus yang berisi buku-buku atau kertas-kertas jadul. Terkadang kita menemukan foto atau apalah yang bisa membuat kita tertawa sendiri. Pada suatu ketika, sudah lama sih. Ingin nulis ini juga sudah lama, baru sekarang direalisasikan, hehe. Saya menemukan diary mbak dini, kakak saya yang nomor dua. Dia punya semacam buku diary kecil yang awalnya fungsi utamanya bukan buat diary maupun notes, tapi dipakai untuk mempersilakan teman-temannya mengisi biodata disana. Biasalah biodata yang ada mifa mafa sama pantun satu titik dua koma, wkwkkwk. Saya dulu ikut-ikutan nulis biodata disitu dengan tulisan acak adul saya, maklum masih SD waktu itu. Berikut tulisan biodata saya: Pada beberapa lembar setelahnya juga ada satu halaman yang berisi curhatan saya. Saya lupa tepatnya kapan saya curhat seperti itu, sepertinya ketika saya mas

Aku Didiagnosa Menderita Gangguan Jiwa

                 F31, kek singkatan namaku euy. Feni 3 1 hehe. KZL. Tapi ya gpp. Udah terlanjur. Ya malah aku syukuri, karena gejala bipolar hampir semua bisa mewakili kepribadianku saat ini. Jadi kalau kamu mau tanya kepribadianku kayak gimana kelebihan dan kekuranganku gimana, itu hampir semua ada jawabannya di list gejala bipolar awikwok.                 ODB punya kecenderungan kreatif, sering berlimpah ide-ide, berprestasi dan mempunyai IQ diatas rata-rata. Banyak tokoh terkenal dengan karya fenomenal ternyata adalah ODB, diantaranya adalah Isaac Newton, Vincent Van Gogh, dan Mozart. Mereka bisa menghasilkan masterpiece di saat mereka sedang dalam kondisi mania.                 Jangan-jangan IQ ku 132 karena aku ODB? Hehe. Jadi ODB berperan besar dalam proses bertelurnya karya-karyaku selama ini yang mengantarku kepada berbagai prestasi. Kalau disuruh milih, mau jadi ODB dg IQ tinggi atau jadi manusia normal dengan IQ sekitaran 100-119 aja? Aku juga bakal milih jadi ODB dg IQ t