Langsung ke konten utama

Pesan Pak Jaya Setiabudi di Channel Christina Lie

Banyak sekali yang disampaikan oleh Pak Jaya di Channel Cikitin (sapaan sayang fans utk Ci Christina Lie). Tidak semuanya akan saya tulis disini. Hanya sedikit yang saya share disini.

Sedikit tambahan diawal, isi dalam video interview ini adalah kisah hidup Pak Jaya serta pesan-pesan yang pas banget untuk kita, para generasi milenial dan setelahnya. Yup, saat ini banyak anak muda salah memilih idola yang mana mereka tampak amat sangat keren tapi sesungguhnya sangat kapitalis. Hal ini berdampak pada makna sukses yang menyimpang, lebih mementingkan image daripada impact.

Saya sendiri juga masih dalam proses cuci otak serta cuci hati dari mindset kapitalis kok. Secara itu sudah lama kita diajarkan tentang prinsip ekonomi, pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya. Lalu yang betul bagaimana, adalah prinsip antarodhi, jual beli dalam Islam yang diterapkan secara komprehensif. Tidak hanya saat deal antara penjual serta pembeli.

Prinsip antarodhi ini kalau dibahas bisa satu buku sendiri sih, haha. Intinya lebih mengutamakan ridho semua stake holder, baik pembeli, tim, alam, terutama Tuhan. Tidak hanya saat deal2an tapi long last. Kebahagiaan pembeli selama memakai produk, kebahagiaan tim selama bergabung dengan kita (bahkan kalau bisa setelah menjadi alumni juga) serta keridhoan Tuhan sebagai penentu segalanya adalah yang harus diutamakan.

Bukan lagi soal bagaimana menekan biaya. Bukan lagi soal bagaimana memanfaatkan keadaan agar bisa mengeruk keuntungan sebesar-besarnya hanya demi menjadi manusia terkaya di atas bumi. Intinya harus suka sama suka. Jangan sampai membuat Tuhan marah serta menyakiti ciptaan Tuhan (alam termasuk manusia).

Bisnis kan sesungguhnya adalah salah satu jalan yang bisa dipilih manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi. Tugas khalifah dimuka bumi itu apa? Membuat bumi semakin indah, semakin bermanfaat untuk semuanya, tidak hanya manusia yang hidup saat ini tapi juga anak cucu kita nanti. Jangan sampai di kehidupan cicit-cicit kita nanti bumi sudah rusak karena ulah manusia. Jangan sampai sekarang kita bahagia, cicit-cicit kita menderita.

Eh prolognya malah kepanjangan wkwkwk. Bagi manteman yang ingin menonton full, berikut link Youtube Kisah Hidup serta Pesan-pesan dari Pak Jaya untuk kita semua di Channel Cikitin:

EPISODE 1: https://youtu.be/Nu3p-GJlK6A
EPISODE 2: https://youtu.be/LaRLx_UGZrI

Berikut tiga dari beberapa pesan-pesan Pak Jaya disana yang bagi saya pribadi harus saya garis bawahi. Tentu saja dari pesan Pak Jaya dibawah ini ada beberapa tambahan opini saya pribadi karena saya sesuaikan dengan kondisi saya :)

Leadership
Berikan tugas berupa tujuan apa yang ingin dicapai biarkan tim/partner mengerjakan dengan cara dia sendiri. Biarkan dia melakukan kesalahan (cara/hasil yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan). Bagi saya agak susah ini, karena saya masih kelas teri serta punya sisi perfeksionis. Pak Jaya seorang yang perfeksionis, tapi jam terbangnya sudah amat sangat tinggi.

Buat saya pribadi, menurut saya, solusinya adalah komunikasi. Jika dia tipe yang tidak suka terlalu didikte, diskusi. Pastikan bagaimana dia akan menjalankan pekerjaan bagian dia. Jadi dipastikan dulu, agar nanti ketika pekerjaan sudah berjalan tidak timbul konflik lalu kesel, jengkel dsb.

Bagi yang lebih suka didikte ya tinggal kasih SOP detail. Saya tambahi pesan mentor saya. Soal pemilihan tim/partner bebas-bebas saja sesuai selera. Mau rekrut yang suka auto ikut sistem aja yang sudah matang atau yang tidak mau asal ngikut aja. Sebaiknya adalah yang bisa diajak tukar pikiran tidak asal ikut aja, begitu pesan mentor saya.

Posting di Media Sosial
Sesungguhnya konten yang akan saya tulis sudah antri amat sangat panjang di kepala, makin lama makin bertambah panjang dan panjang. Baru akan saya keluarkan satu persatu setelah bisnis saya lulus dari tahapan starting. Mengenai tahapan bisnis ini manteman bisa buka formulabisnis.id. Platform materi belajar bisnis untuk umkm yang telah disusun Pak Jaya. Materi tahapan bisnis ada di folder Materi Pendahuluan, judul materi: 5 Tangga Bisnis.

Sebenarnya tidak apa-apa ketika saya harus menahan untuk tidak terlau aktif membuat tulisan selama memang bisnis saya belum lulus dari tahapan starting. Jadi, Pak Jaya punya mentee yang aktif sekali di media sosial. Setiap ada peristiwa apa bikin tanggapan di media sosial. Pak Jaya panggillah mentee ini. Lalu Pak Jaya bilang, jangan seperti itu.

Kalau saya sih jarang menanggapi peristiwa terkini. Konten di kepala sudah antri sejak dulu soalnya. Bisa stress saya kalau tiap ada berita apa bikin tanggapan, begitu terus. Tidak terlalu tertarik juga. Masalahnya di era internet ini kita semua banjir informasi. Tidak semua harus kita baca juga. Saya jarang baca berita wkwkwk. Tidak baik untuk ditiru. Tapi ya gitu.

Saya saat ini sedang lebih fokus ke bagaimana menjalankan tugas lebih baik. Jadi anak yang lebih baik dengan berusaha mengurangi ketidakproduktivan dalam bekerja. Berusaha terus menerapkan prinsip antarodhi dalam berbagai lini kehidupan sebisa saya, yang penting terus berusaha agar ada kemajuan. Saya belum 100% menerapkan prinsip antarodhi kok.

Berteman
Saya juga mendapatkan hidayah tentang pertemanan, maklum aing kuper gaes. Anak rumahan yang jarang main keluar. Tidak punya temen yang super duper deket banget nget nget. Jadi butuh effort ekstra ketika akan berkolaborasi.

Berteman adalah tentang memberi, bukan berharap. Ini yang diajarkan Pak Jaya disini. Saya biasanya menghubungi teman hanya ketika butuh saja. Maklum tidak ada yang super duper deket banget. Saya bukanlah teman terdekat siapapun.

Ketika masuk ke dalam sebuah lingkungan juga saya masih berpikir tentang dampak positif untuk saya ketika bergabung kesitu. Bukan apa yang bisa saya berikan kesana. Astaghfirullah.

Jadi saya harus ubah mindset dalam berteman. Saya bisa kasih apa. Ketika saya ingin berteman dengan seseorang, beberapa orang, atau masuk ke dalam sebuah lingkungan. Jangan berharap apa-apa.

Ingat tugas manusia dari Pencipta alam semesta seisinya: menjadi khalifah di muka bumi. Mengelola bumi agar menjadi lebih bermanfaat. Menebarkan manfaat. Tidak ada yang sia-sia. Bahkan niat baik yang masih ada dihati, belum terucap belum tertulis meskipun akhirnya tidak terlaksana saja Tuhan sudah menyiapkan balasannya. Bisa di dunia bisa di akhirat. Balasannya pun rahasia Tuhan. Ingat, kita hanya ciptaan tidak bisa mendikte Tuhan. Indera kita terbatas, Tuhan Maha Tahu segalanya. Apapun yang kita butuhkan yang mana belum tentu kita inginkan.

Memberi adalah menebarkan manfaat. Jangan berharap mendapatkan sesuatu, apalagi mendapatkan dia wkwkkwk. Balasan pasti hanya dari Tuhan. Apapun bisa terjadi dan itu ada di Tangan Tuhan. Fokus menjalankan tugas sebagai manusia, sehingga ridho didapatkan. Ridho Tuhan, ridho teman, ridho lingkungan. Teori yang perfect, proses adalah hal yang wajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya dari Keinginan Bahagia Selamanya

 Karena itu tidak akan terjadi selama kita di dunia kecuali jika mengidap penyakit manik. Salah satu contoh penderita penyakit manik ada di drama korea "It's Okay to be Not Okay. Gamau kan jadi kayak dia hehe. Rasulullah kekasih Allah SWT aja manusia paling beruntung di dunia karena menjadi manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT sering merasakan kesedihan. Saat sedih Allah SWT tidak menyalahkan Rasul karena Rasul manusia dan sedih itu manusiawi. Dibanding menyalahkan Rasulullah yang sangat sedih saat ditinggal meninggal oleh dua orang yang paling disayanginya waktu itu, yaitu Paman Rasul yang sudah merawat dan melindungi Rasul sejak kecil dan istri beliau satu-satunya saat itu yang sangat mengerti, melindungi serta penentram hati Rasul awal-awal diangkat sebagai Rasul oleh Allah SWT. Allah tidak menyalahkan Rasul dengan berkata "Kurang apa cinta-Ku kepadamu? Allah justru menghibur Rasul dengan dinaikkan buraq. Kendaraan tercepat yang pernah ada di dunia. Kecepatannya...

Mahasiswa Bodoh

Sudah 3 semester aku kuliah di MBA UGM. Pertama semester 0 yang biasa disebut matrikulasi kalau disini disebutnya Pra-MBA. Kedua semester 1 lanjut semester 2. Tiga semester yang bikin aku merasa bodoh banget. Entah kenapa, perasaan pas S1 aku pinter-pinter aja meskipun telat ngerjain skripsi. Jadi meskipun IPK diatas 3,5 aku tetap gak dapet gelar cumlaude. Sedih si. Tapi ya bagaimana lagi. Apalagi setelah aku tahu ternyata selama ini aku menderita bipolar disorder. Yaudah si dimaklumi aja, berat emang fase depresi. Apakah aku gak exited kuliah MBA? Apakah ada yang maksa aku kuliah MBA? Aku exited dan aku sangat ingin kuliah MBA atas kemauanku sendiri. Aku pakai beasiswa loh, LPDP yang mana aku harus effort seleksi dengan persyaratan administrasi yang bikin harus kesana kemari urus itu. Itu atas kemauanku sendiri, aku sangat ingin dapat beasiswa LPDP. Aku juga mock up seleksi wawancara LPDP berkali-kali. Aku exited. Tapi hari pertama acara MBA UGM masih daring karena berdekatan dengan p...

Melawan Gejala Bipolar

 Kalau dulu bipolarku pernah menduduki posisi ketiga dari deretan masalah-masalah besar di hidupku. Sekarang bipolar menduduki peringkat pertama sebagai masalah terbesar di hidupku. Meskipun ya bipolar sudah membawaku ke keberuntungan-keberuntungan terbesar selama hidupku juga sih belakangan ini. Berkah besar di dalam musibah besar hihi. Aku sebenarnya juga curiga, ide-ide yang membawaku pada prestasi-prestasi di masa lampau juga buah dari episode manik/hipomanikku di masa lampau. Jadi ya bipolar selain membawaku berada di bawah rata-rata juga membawaku berada di atas rata-rata. Syukuri gak? Ya syukuri yang sudah ada, dengan tetap berusaha untuk pulih dari bipolar. Jadi enak gak bipolar? Enggak si. Pas fase down jelasss, mau mati aja rasanyaaa.. Pas fase up? Kalau beruntung ya bisa membawa kita kepada masterpiece. BERUNTUNG YA CATET BERUNTUNG!! Masalahnya yakali beruntung terusss.. Hidup di dunia apa di surgaaa? Ngarep beruntung terus ya nanti kalau masuk surgaaa.. Sejak akhir tahu...