Langsung ke konten utama

Indie Blogger

Apakah aku pantas disebut blogger? Literally sih blogger artinya orang yang suka blogging. Apakah aku termasuk suka blogging? Apakah seseorang baru pantas disebut blogger kalau blognya sudah ramai pengunjung? Apakah seseorang baru pantas disebut blogger kalau sudah menghasilkan banyak uang dari blog yang dia kelola?

Kalau aku sih, cuma sekedar ya sampai saat ini aku paling nyaman menampung tulisanku di blog. Aku punya banyak hal yang ingin aku tulis yang sampai saat ini masih berjejalan di kepala mengantri untuk dikeluarkan. Aku pending, karena ya aku belum punya penghasilan yang stabil.

Tugasku saat ini adalah menstabilkan penghasilan. Lalu keluar dari zona teknisi serta manajer (ada di materi kedua tahapan starting formulabisnis.id). Kemudian menjadi entrepreneur serta esais seutuhnya.

Sebenernya aku lebih ke esais sih daripada blogger, karena tidak selamanya blog jadi media utamaku buat menampung esai-esaiku. Intinya esais ya, media fleksibel aja. Saat ini paling nyaman di blog. Bisa jadi suatu saat aku malah lebih nyaman di nge post di youtube loh, tapi tetep ada versi tulisan kukira karena sampai saat ini aku masih jauh lebih nyaman menulis daripada berbicara.

Sungguh indah dunia ketika nanti bisnisku sudah bisa jalan sendiri aku pun bisa dengan leluasa menghabiskan hari-hariku dengan menulis esai. Mengeluarkan apapun yang ingin aku keluarkan dari kepala serta hati. Mengeluarkan semua materi yang sudah mengantri. Meskipun sebagai makhluk sosial aku juga saat ini terus belajar untuk bersosialisasi dan memiliki mimpi untuk mempunyai program sosial yang sustain serta viral. Maksud viral disini bukan seperti pop corn yaaa.. Sekali meledak terus melempem. Maksudnya ingin punya program yang duplicable. Sehingga manfaatnya bisa meluas sampai kemana-mana serta sustain!

Anti Target2 Club
Untuk blogging aku gak bikin target. Setahun harus posting berapa artikel dsb. Meskipun kadang ya kepengaruh sama sesama blogger yang bilang "Duh lama gak posting," "Duh baru posting dikit." Jadi ikut-ikutan ngerasa gitu. Tapi sebenarnya itu nggak aku banget sih ya. Aku nulis di blog ya karena lagi pengen aja nulis. Bukan karena apa-apa. Buat kebahagiaan sendiri aja sih. Lebih plong kan kalau kita punya sesuatu yang ingin kita keluarkan terus kita keluarkan.

Kadang mendadak pengen banget langsung aku keluarin seperti tulisanku berikut: Tabir. Seringnya sih aku tahan aku tunda kayak tulisan ini. Kenapa aku tulis sekarang? Ya lagi pengen aja. Kenapa seringkali aku tahan? Karena dapurku harus tetep ngepul, kalau keasyikan blogging nanti gak bisa makan haha.

Aku tidak ingin merusak kebebasanku dalam blogging dengan target-target ala blogger-blogger pada umumnya. Aku publish tulisan pas aku pengen aja. Aku nulis pas aku pengen aja. Setahun gak publish apapun suka-suka aku. Kalau setahun gak nulis apapun gak mungkin sih bwahahah. Cuma publish enggaknya itu. Tidak semua yang ingin aku keluarkan harus aku publish, dan tidak semua yang aku publish harus aku publish atas namaku sendiri. Bisa jadi pakai nama lain yang aku bikin sendiri, haha.

Intinya aku tidak ingin merusak kenikmatan blogging dengan target-target ala orang-orang. Kalau orang lain nyaman dengan target-target ya aku gak peduli sih hehe. Insyaallah sekarang aku sama sekali gak bakal kepengaruh. Demi mencapai kenikmatan blogging seutuhnya. Demi menjadi diri sendiri seutuhnya. Aku gak bakal merasa bersalah ketika postingan blogku masih sedikit. Gak bakal ngebandingin jumlah postingan blogku dengan jumlah postingan blog orang lain. Bodo amat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya dari Keinginan Bahagia Selamanya

 Karena itu tidak akan terjadi selama kita di dunia kecuali jika mengidap penyakit manik. Salah satu contoh penderita penyakit manik ada di drama korea "It's Okay to be Not Okay. Gamau kan jadi kayak dia hehe. Rasulullah kekasih Allah SWT aja manusia paling beruntung di dunia karena menjadi manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT sering merasakan kesedihan. Saat sedih Allah SWT tidak menyalahkan Rasul karena Rasul manusia dan sedih itu manusiawi. Dibanding menyalahkan Rasulullah yang sangat sedih saat ditinggal meninggal oleh dua orang yang paling disayanginya waktu itu, yaitu Paman Rasul yang sudah merawat dan melindungi Rasul sejak kecil dan istri beliau satu-satunya saat itu yang sangat mengerti, melindungi serta penentram hati Rasul awal-awal diangkat sebagai Rasul oleh Allah SWT. Allah tidak menyalahkan Rasul dengan berkata "Kurang apa cinta-Ku kepadamu? Allah justru menghibur Rasul dengan dinaikkan buraq. Kendaraan tercepat yang pernah ada di dunia. Kecepatannya...

Mahasiswa Bodoh

Sudah 3 semester aku kuliah di MBA UGM. Pertama semester 0 yang biasa disebut matrikulasi kalau disini disebutnya Pra-MBA. Kedua semester 1 lanjut semester 2. Tiga semester yang bikin aku merasa bodoh banget. Entah kenapa, perasaan pas S1 aku pinter-pinter aja meskipun telat ngerjain skripsi. Jadi meskipun IPK diatas 3,5 aku tetap gak dapet gelar cumlaude. Sedih si. Tapi ya bagaimana lagi. Apalagi setelah aku tahu ternyata selama ini aku menderita bipolar disorder. Yaudah si dimaklumi aja, berat emang fase depresi. Apakah aku gak exited kuliah MBA? Apakah ada yang maksa aku kuliah MBA? Aku exited dan aku sangat ingin kuliah MBA atas kemauanku sendiri. Aku pakai beasiswa loh, LPDP yang mana aku harus effort seleksi dengan persyaratan administrasi yang bikin harus kesana kemari urus itu. Itu atas kemauanku sendiri, aku sangat ingin dapat beasiswa LPDP. Aku juga mock up seleksi wawancara LPDP berkali-kali. Aku exited. Tapi hari pertama acara MBA UGM masih daring karena berdekatan dengan p...

Melawan Gejala Bipolar

 Kalau dulu bipolarku pernah menduduki posisi ketiga dari deretan masalah-masalah besar di hidupku. Sekarang bipolar menduduki peringkat pertama sebagai masalah terbesar di hidupku. Meskipun ya bipolar sudah membawaku ke keberuntungan-keberuntungan terbesar selama hidupku juga sih belakangan ini. Berkah besar di dalam musibah besar hihi. Aku sebenarnya juga curiga, ide-ide yang membawaku pada prestasi-prestasi di masa lampau juga buah dari episode manik/hipomanikku di masa lampau. Jadi ya bipolar selain membawaku berada di bawah rata-rata juga membawaku berada di atas rata-rata. Syukuri gak? Ya syukuri yang sudah ada, dengan tetap berusaha untuk pulih dari bipolar. Jadi enak gak bipolar? Enggak si. Pas fase down jelasss, mau mati aja rasanyaaa.. Pas fase up? Kalau beruntung ya bisa membawa kita kepada masterpiece. BERUNTUNG YA CATET BERUNTUNG!! Masalahnya yakali beruntung terusss.. Hidup di dunia apa di surgaaa? Ngarep beruntung terus ya nanti kalau masuk surgaaa.. Sejak akhir tahu...