Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Pesantren Properti

Pagi My Friends, kemarin saya habis mendapat pencerahan nih mengenai bahaya bisnis jual beli tanah yang hanya berorientasi cuan semata bagi masa depan bangsa ini. Pencerahan ini saya dapatkan dari Live IG Pak @JayaSetiabudi yang saat itu sedang berada di Pesantren Properti Yogyakarta dalam rangka karena diundang untuk sharing ilmu disana. Saya biasanya kalau buka video beliau suka buka ms word juga, mau pindah ke google docs sih kalau kebetulan pas lagi online dan videonya live. Pernah saya catat manual, tapi enakan diketik memang. Kapan-kapan kalau mau cari lagi lebih gampang, kalau hardfile suka lupa naruh, apalagi cuma dikertas, bisa tercecer dimana-mana. Kebetulan juga kemarin lagi males bikin catatan, jadi takut pencerahan yg sudah saya dapatkan menguap begitu saja tidak berbekas di masa depan maka saya akan tulis disini. Nulis di blog sama catatan pribadi itu ada plus minusnya sih btw. Kalau nulis di blog tulisannya harus yang rapi dan jangan berantakan, hehe. Kalau catatan

Salah dan Hidayah

Salah satu tanda kehidupan itu adalah bergerak. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk berpindah dari kasur ke pojokan kamar buat buka laptop, kerja, dsb. Nyuci piring, mandi, beli makan, kesana kemari, ngurus ini itu, dll dll. Dalam setiap pergerakan makhluk hidup tentu punya alasan, termasuk sesimpel alasan "ya cuma pengen aja," hehe. Lagi pengen ke dapur kek atau ngapain kek. Mulai dari alasan sepele seperti hari semakin panas, badan semakin gerah, akhirnya mandi. Alasan mandi adalah karena ingin badan terasa segar, sehingga menjadi lebih semangat bekerja dsb. Sampai dengan alasan yang cukup berat alias berbobot, misal melakukan apapun dalam rangka menuju visi hidup. Mencapai target-target yang sudah ditetapkan sendiri. Setiap melakukan aktivitas demi aktivitas. Seperti manusia pada umumnya saya juga ingin aktivitas saya berjalan lancar, sesuai ekspektasi tanpa hambatan. Saat menjumpai hambatan atau saya melakukan kesalahan sehingga menjauhkan saya da

Banjir, Debit Air, dan Solusi Kelangkaan Air Bersih Akibat Hujan

Banjir yang akan saya bahas disini adalah banjir air hujan dari langit. Jadi nanti kalau saya menyebut kata banjir lagi, yang dimaksud disitu adalah banjir air hujan, bukan banjir bandang karena bendungan jebol maupun banjir karena sebab lain diluar air hujan dari langit. Maksudnya saya jelaskan seperti ini agar nanti saya tidak perlu menulis "banjir air hujan dari langit" tapi saya cukup menulis "hujan" saja my friends bisa sepaham dengan banjir yang saya maksud. Sebenarnya saya sudah lama ingin menuliskan tentang ini. Sejak dulu saya masih kuliah. Sampai akhirnya kesampaian waktu ikutan PKM GT dan alhamdulillah dapat insentif dari Dikti di tahun 2013. Sekarang saya ingin menuliskannya lagi di blog, karena pembaca PKM GT saya kan sangat terbatas, hanya teman satu tim, dosen pembimbing, dan reviewer dari Dikti. Sayang kan, padahal kalau dibaca lebih banyak orang lagi, bisa lebih bermanfaat. Ilustrasi: https://www.flickr.com/photos/jonathanvlarocca/413595765/