Langsung ke konten utama

Pengalaman Seleksi Wawancara MM UGM

 Aku kemarin siang abis seleksi wawancara MM UGM nih gaes. Aku mendaftar program Master of Business Administration. Kamu harus tau kalau MM UGM ini punya peringkat ke 2 untuk program MBA nya, peringkat 1 diperoleh oleh Binus. Tapi peringkat mereka cuma selisih satu juga sih secara internasional. Untuk nilai lulusan entrepreneurship jauh lebih besar UGM dibanding Binus. UGM kalah di nilai keberagaman. Ada beberapa aspek penilaian sih, aku gak hafal yang aku hafal dua aspek itu, hehe.

Lanjut ya. Gimana sih wawancara MM? Yaudah aku bocorin pertanyaan-pertanyaannya aja ya seinget aku. Pertama kamu bakal disuruh memperkenalkan diri. Latihan dari sekarang bikin video perkenalan diri bisa dicoba untuk melancarkan seleksi wawancara MM UGM nanti.

Kedua, kamu bakal ditanya aktivitas apa ya, lupa, apa profesi, lupa aku. Yang jelas jawabanku saat itu adalah bisnis. Lalu ditanya terkait bisnisku wkwkwk. Bisnisku lagi gitulah padahal, akunya juga lagi gitu. Lagi mulai rutin konsul ke psikiater, harusnya sih sepertinya minimal sejak remaja dulu awikwok.

Yaudah gpp yang penting belum parah. Alhamdulillah setelah minum obat dari psikiater kepribadianku semakin membaik meskipun mungkin belum sesuai ekspektasi orang-orang di sekitarku yg terdampak akan kepayahanku sebelum mendapat bantuan dari psikiater. Aku gak parah kok, besok nih kemungkinan paling cepet bisa tau diagnosanya. Tenang ya my family dan my friends yg terdampak, sering kesel sama aku, aku sekarang sedang berobat kok. Nanti lak kepribadianku semakin membaik semakin membaik seiring perjalanan pengobatanku.

Lanjut ya, abis itu aku ditanya tau ACCSB gak? Akusi pas itu bilang baru denger. Gatau hehe. Terus abis wawancara aku disuruh googling tentang ACCSB. Ternyata, ACCSB adalah akreditasi tingkat internasional khusus untuk sekolah bisnis di seluruh dunia. Hanya UGM dan Binus sekolah bisnis di Indonesia yang sudah mengantongi akreditasi dari ACCSB. Wow. Gasalah aku taruh MM UGM di pilihan pertama dari 3 pilihan prodi dan kampus di LPDP.

Abis itu seingetku dikasih tau di MM UGM cara berpakaian mahasiswanya bakal diatur, gak bisa bebas sesuka hati. Apakah aku bisa mengamalkannya? Ya bisalah. Pas itu sih wawancaranya juga pakai dresscode, business attire.

Terus diminta komitmen untuk tidak chatting di kelas, tidak ngobrol sendiri di kelas, kayaknya sama satu lagi apa aku lupa. Intinya kalau di kelas harus memperhatikan dosen yang sedang mengajar, gak boleh disambi2. Harus fokus belajar kalau sudah di dalam kelas.

Setelah itu aku ditanya bagaimana rencana karir setelah lulus dari MM UGM. Aku jawab mo jadi dosen. Terus aku ditanya lagi mau daftar dimana, ya aku jawab seadanya lowongan nanti pas lulus, hehe. Terus gimana bisnisnya? Ya itulah mengapa aku ingin jadi dosen, soalnya waktunya lebih fleksibel, gak kayak karyawan pada umumnya yang selama jam kerja harus di kantor terus ga boleh kemana-mana. Dosen kan paling kalau ada acara kampus, rapat, bimbing mahasiswa sama ngajar aja harus di kantor. Udah sih seingetku cuma itu aja pertanyaan-pertanyaannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Cocoknya Jadi Apa?

Setelah setahun lebih tidak pernah update di medsos, akhirnya 2 hari yang lalu @motivatweet kembali muncul di IG. Postingan keduanya di IG berhasil menarik jari-jari saya untuk ikut mengirimkan komentar :) Berikut postingannya: Berikut komentar saya: Paling Suka yang Mana? Saya jadi berfikir, apa sebaiknya saya fokus nulis di blog saja? Sebelumnya, akhir Juli lalu waktu saya meet up dengan sahabat saya, dia bilang, "Kamu tuh cocoknya jadi dosen." Membuat saya makin mantap untuk kembali berpikir, sebenernya saya cocoknya jadi apa sih? Kalau dosen sih kok kayaknya enggak 100% saya ya. Apakah ada profesi yang lebih cocok untuk saya dibanding menjadi seorang entrepreneur? Jika memang ada profesi lain yang lebih cocok untuk saya, tentu, start up saya tidak bisa saya tinggalkan begitu saja. Jujur, aslinya jualan online itu serunya minta ampun. Tapi seringkali saya malasnya juga minta ampun, hehe. Saya itu suka banget kalau disuruh bikin rencana, detail per bulan

Curhatan Pertama Saya di Semacam Buku Diary

Aktivitas beres-beres rumah seringkali tidak hanya membuat rumah kita menjadi lebih rapi dan lebih bersih. Apalagi jika kita sekalian bongkar-bongkar kardus yang berisi buku-buku atau kertas-kertas jadul. Terkadang kita menemukan foto atau apalah yang bisa membuat kita tertawa sendiri. Pada suatu ketika, sudah lama sih. Ingin nulis ini juga sudah lama, baru sekarang direalisasikan, hehe. Saya menemukan diary mbak dini, kakak saya yang nomor dua. Dia punya semacam buku diary kecil yang awalnya fungsi utamanya bukan buat diary maupun notes, tapi dipakai untuk mempersilakan teman-temannya mengisi biodata disana. Biasalah biodata yang ada mifa mafa sama pantun satu titik dua koma, wkwkkwk. Saya dulu ikut-ikutan nulis biodata disitu dengan tulisan acak adul saya, maklum masih SD waktu itu. Berikut tulisan biodata saya: Pada beberapa lembar setelahnya juga ada satu halaman yang berisi curhatan saya. Saya lupa tepatnya kapan saya curhat seperti itu, sepertinya ketika saya mas

Aku Didiagnosa Menderita Gangguan Jiwa

                 F31, kek singkatan namaku euy. Feni 3 1 hehe. KZL. Tapi ya gpp. Udah terlanjur. Ya malah aku syukuri, karena gejala bipolar hampir semua bisa mewakili kepribadianku saat ini. Jadi kalau kamu mau tanya kepribadianku kayak gimana kelebihan dan kekuranganku gimana, itu hampir semua ada jawabannya di list gejala bipolar awikwok.                 ODB punya kecenderungan kreatif, sering berlimpah ide-ide, berprestasi dan mempunyai IQ diatas rata-rata. Banyak tokoh terkenal dengan karya fenomenal ternyata adalah ODB, diantaranya adalah Isaac Newton, Vincent Van Gogh, dan Mozart. Mereka bisa menghasilkan masterpiece di saat mereka sedang dalam kondisi mania.                 Jangan-jangan IQ ku 132 karena aku ODB? Hehe. Jadi ODB berperan besar dalam proses bertelurnya karya-karyaku selama ini yang mengantarku kepada berbagai prestasi. Kalau disuruh milih, mau jadi ODB dg IQ tinggi atau jadi manusia normal dengan IQ sekitaran 100-119 aja? Aku juga bakal milih jadi ODB dg IQ t