Langsung ke konten utama

Blogging For Life?

Sumber gambar: https://www.flickr.com/photos/jmel36/8620166078/

Dulu waktu masih sekolah saya pernah ikut lomba yang diadakan Telkom, dari sana saya dapat bingkisan buku tentang memanfaatkan blog untuk mendapatkan penghasilan dari Google Adsense. Saya tidak berminat dan sampai sekarang belum pernah mencoba mencari penghasilan dari Google Adsense. Tetapi saat itu saya merasa bahwa sayang sekali kalau saya mendapatkan buku tersebut tapi ilmunya tidak ada yang saya praktekkan, ya sudah sih, setidaknya saya praktek bikin blog.


Akhirnya saya membuat sebuah blog, dan memposting esai pertama saya yang dimuat media, meskipun bukan media publik, hanya majalah internal, untuk karyawan telkom. Setelahnya saya pelit blogging. Merasa eman-emang kalau nulis di blog, soalnya tidak dibayar. Mending nulis-nulis yang menghasilkan. Bahkan nulis di draft saja saya pelit, pelit atau malas sih sebenarnya, atau dua2nya? XD 

Kalau jaman sekolah kan ya, wajar ya, waktu itu saya harus mempersiapkan UN. Meskipun saya juga angot-angotan mempersiapkan UN-nya, saya juga belum tertarik blogging. Blog hanya saya pakai untuk share esai yang sering diminta orang-orang daripada bolak balik harus ketemu, bawa flashdisk, iya kalau flashdisknya tidak ketinggalan, kalau ketinggalan? Malah repot, sudah mandi, keluar, ketemuan, eh tidak jadi, janjian lagi kalau lupa lagi tidak jadi lagi. Bolak balik aja gitu terus, hehe. Jadi dulu selain alasan agar buku yang saya dapatkan terkesan bermanfaat dengan saya membuat blog, saat itu saya membuat blog untuk alasan efisiensi. Kalau ada yang minta esai saya, tinggal suruh buka blog saya, beres. Tidak perlu flashdisk, waktu, dan bensin.

Jaman kuliah saya tetap kurang produktif. Mau nulis sudah keder duluan karena saya yakin saingannya sudah beda dengan jaman sekolah. Kalau jaman sekolah ya cuma sesama anak sekolah. Kalau kuliah kan banyak penulis-penulis yang sudah sudah punya nama statusnya masih mahasiswa juga. Apalagi mahasiswa S3 kan banyak yang sudah berumur.

Mulai agak sering ngeblog pas sebelum kkn. Isi kepala mulai meronta-ronta (wilih lebay) minta ditulis ke blog. Apalagi pas KKN saya menemukan blog milik alumni UGM yg 4 tahun sebelumnya KKN disana. Dan di blog itu buanyak banget postingan tentang KKN. Seolah-olah semua2nya diceritakan secara detail. Akhirnya dijadiin benchmark sama kelompok saya, hehe. Ketagihan baca postingan2 di blog itu yg juga banyak bahas soal wisata purbakala (dulu sejak jaman sekolah saya sangat tertarik bnget sama wisata purbakala) ditambah sering update.

Akhirnya saya juga jadi pengen sering update juga. Semua2nya ingin saya ceritakan. Tiap ngapain kemana merasa bagus nih kalau saya tulis di blog, hehe. Tapi ya itu, takut ketungkul terus skripsinya terbengkalai. Meskipun pada akhirnya skripsi saya tetap terbengkalai meski saya jarang update blog, dan tidak ketungkul nge-blog, hehe. Itulah awal mula saya suka nge blog.

Finally, ngeblog cuma jadi ajang kepuasan aja sih. Buat senang-senang saja. Saya tidak tertarik untuk mencari penghasilan utama dari blog. Intinya blog buat hiburan, kalau sampai dijadikan ladang penghasilan kan malah jadi spaneng, tidak bebas. Biar kepala dan hati terasa lebih lega.

Dulu juga sempat kepikiran gimana kalau ada yang plagiat. Tapi sekarang yang lebih mengutamakan asas manfaat sih. Lebih tercerahkan abis baca buku "Bertumbuh" dari salah satu teman terbaik saya, Rateh. Buat apasih terlalu hitung-hitungan. Malah bikin hidup spaneng. Kalau pas pengen nulis di blog ya nulis aja. Gausah kebanyakan khawatir.

Ya, meskipun ya, saling tahu etika ajalah. Saya hati-hati sekali soal kutip mengkutip. Diantara teman-teman yg pernah nulis bareng sama saya. Mereka kaget saya segitu jelasnya kalau menyertakan sumber kutipan. Tidak asal taruh di daftar pustaka semua. Tapi kalau tidak pakai catatan kaki ya sebisanya dibagian yang saya kutip ada angkanya, sehingga pembaca mudah menelusur darimana saya ambil kutipan.

Alhamdulillah ya, selama ini setahu saya tidak pernah ada yang plagiat tulisan saya. Lagi pula siapa sih gue juga, haha. Tidak ada yang kenal, haha. Bahkan kalaupun ada temen yang lihat dan saya tidak lihat aja belum tentu teman tsb mau nyapa saya. Kadang saya juga malah malu sih kalau disapa dalam keadaan pakaian compang camping, haha. Maksudnya saya suka asal kalau pakai baju. Warna dah pudar, kusut gak disetrika, buluk2.

Tapi kalau lagi rapi sih sok sapa atuh. Saya bakal senang hati menyahut, hehe. Rapinya saya tu biasanya cuma pakai atasan kaos, bawahan jeans, jilbab instan, kadang pakai gamis juga, dalam keadaan sudah diseterika semua. Itu sudah yang paling rapi buat saya (saya kurang suka kemeja). Kalau bentuk saya seperti itu saya sudah pede untuk menyapa dan disapa, hehe.

Balik lagi soal plagiat, ya harapannya kalau ada yang tertarik untuk mengutip tulisan saya, terinspirasi ide saya, tolong sertakan link postingan terkait sebagai sumber pada tulisan pengutip. Kalau sering-sering bolehlah kita berteman. Senang saya kalau banyak yang terinspirasi, tapi harus jujur darimana inspirasi diperoleh, hehe. Kalau ada yang menghubungi saya setelah baca tulisan saya di blog tu rasanya seneenggggg banget. Padahal cuma konfirmasi atau tanya-tanya aja, hehe. Setidaknya senang blog saya bisa bermanfaat untuk orang lain. Apalagi sampai follow di G+/Twitter/IG.

Intinya saya blogging tu cuma buat seneng2. Buat melegakan pikiran dan perasaan. Biar di kepala kata-kata yang ada pada gak meronta-ronta pengen dikeluarin di blog. :) Syukur2 bisa bermanfaat tidak hanya untuk saya tapi juga untuk yang lainnya. Asal jangan plagiat aja ya ;)


Oh iya, tadi kan bilang blognya cuma buat seneng-seneng aja, bukan buat cari uang. Terus uangnya dapat dari mana? Berhubung saya suka dunia internet marketing, ya dari jadi internet marketerlah, hehe. Maksud saya dari bisnis saya yang saluran pemasaran utamanya via internet. Internet marketing itu seru juga kok, lebih seru dari blogging, tapi mikirnya lebih spaneng dalam artian ada target dll. Tidak seperti blogging yang nyantai abis. Cuma saya memang belum cukup tertarik dengan dunia adsense dan affiliate. Jadi belum menekuni itu. Lagi pula cabang internet marketing bejibun, dan saya sudah memilih mana yang mau saya tekuni dulu. Mau gedein start up saya dulu :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Cocoknya Jadi Apa?

Setelah setahun lebih tidak pernah update di medsos, akhirnya 2 hari yang lalu @motivatweet kembali muncul di IG. Postingan keduanya di IG berhasil menarik jari-jari saya untuk ikut mengirimkan komentar :) Berikut postingannya: Berikut komentar saya: Paling Suka yang Mana? Saya jadi berfikir, apa sebaiknya saya fokus nulis di blog saja? Sebelumnya, akhir Juli lalu waktu saya meet up dengan sahabat saya, dia bilang, "Kamu tuh cocoknya jadi dosen." Membuat saya makin mantap untuk kembali berpikir, sebenernya saya cocoknya jadi apa sih? Kalau dosen sih kok kayaknya enggak 100% saya ya. Apakah ada profesi yang lebih cocok untuk saya dibanding menjadi seorang entrepreneur? Jika memang ada profesi lain yang lebih cocok untuk saya, tentu, start up saya tidak bisa saya tinggalkan begitu saja. Jujur, aslinya jualan online itu serunya minta ampun. Tapi seringkali saya malasnya juga minta ampun, hehe. Saya itu suka banget kalau disuruh bikin rencana, detail per bulan

Curhatan Pertama Saya di Semacam Buku Diary

Aktivitas beres-beres rumah seringkali tidak hanya membuat rumah kita menjadi lebih rapi dan lebih bersih. Apalagi jika kita sekalian bongkar-bongkar kardus yang berisi buku-buku atau kertas-kertas jadul. Terkadang kita menemukan foto atau apalah yang bisa membuat kita tertawa sendiri. Pada suatu ketika, sudah lama sih. Ingin nulis ini juga sudah lama, baru sekarang direalisasikan, hehe. Saya menemukan diary mbak dini, kakak saya yang nomor dua. Dia punya semacam buku diary kecil yang awalnya fungsi utamanya bukan buat diary maupun notes, tapi dipakai untuk mempersilakan teman-temannya mengisi biodata disana. Biasalah biodata yang ada mifa mafa sama pantun satu titik dua koma, wkwkkwk. Saya dulu ikut-ikutan nulis biodata disitu dengan tulisan acak adul saya, maklum masih SD waktu itu. Berikut tulisan biodata saya: Pada beberapa lembar setelahnya juga ada satu halaman yang berisi curhatan saya. Saya lupa tepatnya kapan saya curhat seperti itu, sepertinya ketika saya mas

Aku Didiagnosa Menderita Gangguan Jiwa

                 F31, kek singkatan namaku euy. Feni 3 1 hehe. KZL. Tapi ya gpp. Udah terlanjur. Ya malah aku syukuri, karena gejala bipolar hampir semua bisa mewakili kepribadianku saat ini. Jadi kalau kamu mau tanya kepribadianku kayak gimana kelebihan dan kekuranganku gimana, itu hampir semua ada jawabannya di list gejala bipolar awikwok.                 ODB punya kecenderungan kreatif, sering berlimpah ide-ide, berprestasi dan mempunyai IQ diatas rata-rata. Banyak tokoh terkenal dengan karya fenomenal ternyata adalah ODB, diantaranya adalah Isaac Newton, Vincent Van Gogh, dan Mozart. Mereka bisa menghasilkan masterpiece di saat mereka sedang dalam kondisi mania.                 Jangan-jangan IQ ku 132 karena aku ODB? Hehe. Jadi ODB berperan besar dalam proses bertelurnya karya-karyaku selama ini yang mengantarku kepada berbagai prestasi. Kalau disuruh milih, mau jadi ODB dg IQ tinggi atau jadi manusia normal dengan IQ sekitaran 100-119 aja? Aku juga bakal milih jadi ODB dg IQ t